Manifesto I S I

Manifesto I S I


“MERAYAKAN PROSES MENCIPTAKAN”

Yayasan ISI

Yayasan ISI

ISI adalah Yayasan Inovasi Sosial Indonesia yang percaya bahwa belajar itu proses mencipta. Mengapa proses mencipta? Karna kami percaya bahwa Perubahan dan Proses ibarat kata adalah kembar identik, ada perubahan ada proses dan sebaliknya. Maka sebagai perayaan terjadinya perubahan di lingkup Inovasi Sosial bisa dikerjakan dengan “merayakan proses menciptakan” oleh para pelaku inovasi sosial.

Karena ISI percaya bahwa tiap manusia hidup bisa seperti gelas isi air separo. Separo mengandung air, separonya berisi udara. Bisa saja air dalam gelas tiap orang itu adalah air putih, air kopi, cat berwarna, sari buah dan yang lainnya. Dan separo udaranya adalah semangat hidup, cita-cita, vis misi yang selalu memiliki minat, hobi, pengalaman, gairah dan suara jiwanya yang tidak sama dengan orang lain.

Karena ISI percaya tiap orang bisa menjadi pelaku perubahan. Bahwa tiap orang yang memiliki suara jiwa untuk menjadi bagian dari kebaikan. Maka senantiasa melihat setiap orang berkelimpahan dengan kekuatan dan kecerdasan yang membedakan adalah nilai penting dalam memaknai proses terjadinya perubahan.

Karena kami percaya, dengan ketrampilan personal dan ketrampilan sosial, maka setiap individu yang terlibat dalam suatu program pembangunan sosial bisa semakin memperkuat terwujudnya visi dan misi yang sedang dikerjakan bersama kelompoknya. Maka secara terus menerus berinvestasi sosial, mengelola dan memperluas jaringan, mendoumentasikan dan merefleksikan pengalaman belajar dari praktek terbaik akan menyediakan produk pengetahuan yang berlimpah bagi para pelaku perubahan.

Dan kami percaya bahwa kemiskinan gagasan/ide inilah yang menjadi salah satu sumber mandegnya berbagai perkembangan sosial. Termasuk yang berkaitan dengan pendidikan, lingkungan hidup, ekonomi, kesehatan, teknologi, seni dan budaya serta lainnya. Maka menghidupkan kembali impian bersama dan imajinasi pada situasi terbaik yang diinginkan bisa dengan formula STMJyang berarti sederhana (bisa di bayangkan cara mengerjakan dan hasilnya), terukur (berbatas waktu dan jumlah capaian), mudah (bisa dikerjakan dengan berbagi minat dan peran, termasuk skema pembiayaan), jelas (siapa yang mengerjakan dan dimana wilayah-lokasinya).

Inilah jejak kehidupan yang ISI dambakan. Ketika setiap orang memilih peran terbaiknya, membagi kekuatan nya dan terus-menerus saling berbagi dan saling sinau. Maka impian lahirnya jejaring masyarakat sosial yang mampu mengubah ketegangan sosial menjadi ketegangan kreatif bisa menjadi inspirasi bagi masa depan masyarakat dunia dalam merayakan proses menciptakan.

14 oktober 2014.
Yayasan Inovasi Sosial Indonesia ;
“membantu Indonesia makin berisi”

Sabun Pensil Kertas

Sabun Pensil Kertas


Solomon Northup. seorang korban penculikan yang pada tahun 1841 di USA waktu itu masih terjadi jaman kegelapan dalam perbudakannya. berjuang menuntut sistem perbudakan dan penculikannya. kalah di pengadilan, kemudian menerbitkan buku “Tweleve Years A Slave”.

buku inilah kemudian menginspirasi sutradara Steve Mcqueen memvisualkannya dalam layar lebar yang sejak mendengar musiknya suasana syahdu dan menyayat-nyayat perasaan. sisi gelap amerika dengan segala rangkaian penguasaan manusia atas manusia. yang menurut para pemilik budak hasil jual belinya dari sesama penjual budak. melihat film ini saya teringat akan kisah perubdakan di jazirah arab yang filmnya pernah saya tonton. seperti yang di ksiahkan dalam pribadi billal bin rabbah. bagaimana abad 600 masehi itu di jazirah arab juga berlangsung sistem kegelapan [begitu kisah yang sejak masih madrasah ibtidaiyah] dulu diceritakan oleh para guru sekolah.

kisah pada film ini dimulai dari sebuah keluarga Solomon Northup yang piawai memainkan biola dan hidup tentram berubah dalam waktu semalam. ketika Solomon menerima tawaran dua orang yang mengaku sebagai pesulap ulung untuk main kolaborasi dalam pertunjukan sulapnya. dengan ketrampilan musikalnya pada biola di tawari gaji 1 dollar perhari dan tambahan 3 dolla r per minggu dengan kontrak selam sebulan.

usai menerima tawarannya. solomon bersama dua orang yang mengajaknya baru 3 hari kemudian dia paham kalau dia diculik dan di jebak usai jamuan makan ketika di tuangi anggur hingga membuatnya mabok. dan besoknya dia sudah dalam posisi kaki serta tangan di rantai di sebuah ruangan pengap.

darik satu tuan ke tuan lainnya. dari perkebunan satu ke perkebunan lainnya. perjalanan panjang dan berbagai kisah kekerasan dialaminya. di beberapa adegan saya sendiri tak kuasa untuk tidak memalingkan muka ketika penyiksaan para orang2 yang diperbudak oleh para tuan dan nyonya ini menerima ukuman apapun. tidak hanya penyiksaaan karena memanen kapas yang terlalu sedikit dari target harian. tapi untuk yang perempuan juga harus siap melayani tuannya untuk dibangunkan tengah malam agar bisa memuaskan nafsu sexnya.

ditengah film ada peristiwa ketika solomon tergerak pikirannya untuk menuliskan surat kepada keluarga dan temanya. pada saat mendapat kesempatan mengambilkan paket2 kebutuhan nyonyanya di toko langganan untuk mendapatkan benag, kertas dan alat perlengkapan rumah. di tengah jalan dia menyelipkan satu kertas yang diambilnya untuk menuliskan suratnya.

harga satu kertas ini terlalu mahal. ketika di perjalanan dia mencoba untuk berbelok dari jalan biasanya. ternyata menjumpai dua orang yang berkulit yang sama dengannya sedang bersiap menghadapi akhir dari nafas hidupnya. sudah berada dalam tangan di ikat dan di lehernya dikalungkan tali yang siap ditarik oleh para penghukumnya [entah salah apa]. sambil mendengar erangan dan adegan ini saya tidak kuasa untuk menatap layar.

sedih. ngeri. sekaligus mengajak belajar. dialog2 satir penuh kedalaman makna dari rasa putus asa dan mengelola harapan antara solomon dengan patsey [budak perempuan] yang dengan memelas meminta agar satu permintaannya untuk menjadi harapan terbaiknya bisa dilakukan oleh solomon agar dia membantu patsey untuk mengakiri hidupnya dengan meneggelamkan di danau.

ahhh….. betapa di film ini selain penguasaan manusia atas manusia. juga digambarkan bahwa para tuan dan nyonya itu bukan lagi percaya yang berkulit hitam di hadapannya adalah manusia. tetapi mereka menyebutnya sebagi property [peralatan] yang bisa di perlakukan semaunya.

seperti itulah ketika suatu pagi patsey ditemukan tidak berangkat ke kebun dan baru siang dia kembali. sontak ketika sejak diketahui tidak ada tuduhannya adalah melarikan diri. dengan tuduhan ini maka kalimat apapun menghadirkan cambukan hingga kulit punggung mengelupas. padahal yang sebenarnya adalah “saya tidak lari. tapi saya sedang memelas kepada nyonya di sebelah blok sebelah sana [perkebunan terdekat dari blok tempat dia perbudak] untuk mendapatkan ini. hal ini ku lakukan karena aku sudah tidak tahan dengan bau badanku sendiri”. begitulah patsey memberikan pejelasan singkat. begitulah mahalnya harga sebutior sabun yang di dapatkan patsey. seratus cambukan untuk sebutir sabun demi melawan bau badannya.

selain sabun. pensil kertas huruf dan kata yang bisa dibaca serta dituliskan dalam seseorang sedang menjadi manusia kehilangan kebebasan [diperbudak] maka itu merupakan sebuah dosa dan bersiaplah menghadapi hukuman. sebab bisa membaca dan menulis itu adalah kutukan bagi seorang [maaf; negro], begitu digambarkan dalam film ini sebagai kesalahan besar.

perjuangan solomon northup ini adalah kisah nyata dari buku yang di tulisnya sendiri. hingga dimana dia mati, kapan tanggalnya dan di kuburkan dimana dalam perjalanannya kemudian tidak ada yang pernah tahu. hal itu setelah dia bebas dari perbudakan karena pertolongan seorang tuan yang pernah dia ikuti, berhasil dia kirimi surat berkat bantuan salah satu rekannya bernama Bass yang dari kanada yang juga di perbudak oleh tuan terakhirnya. usai membantu solomon sepertinya si bass juga hilang dari muka bumi.

setelah bebas karena solomon berhasil berkirim surat [tentu berkat pensil dan tinta dari buah arbey]. dia kembali pada keluarganya. setelahnya dia dalam kisah nyatanya dia bergabung dengan gerakan obolisi untuk perjuangan kebebasan dari perbudakan. banyak melakukan ceramah dan pembebasan budak di kereta api bawah tanah pad ajamannya. itulah yang dituliskan dalam barisan tulisan di layar begitu film ini selesai.

Anda mau lihat utuhnya dan mengenali kekejaman abad kegelapan di AS pada tahun2 1841-1900an. ini layak menjadi referensi. maka bener2 sejarah memang ketika seorang obama yang skr bisa menjadi presiden di AS. bahwa keadilan memang tidak pernah jatuh dari langit. tetapi selalu melalui proses perjuangan dan didalamnya mengundang resiko serta pengorbanan.

tepian bendungan,
12 Juni 2014.

Layang Layang Peradaban


(​menerbangkan harapan)

kata kunci : sejarah asal muasal, unsur magis, jejak sosial budaya, strategi pertahanan dan alat bantu perkembangan ilmu pengetahuan. 
Layang-layang sudah lama dikenal sebagai permainan tradisional anak-anak di seluruh Indonesia dan dunia. Kata layang sendiri kalau di bahasa Jawa kromo adalah tingkatan sebutan untuk surat – serat – layang – nawala. Layangan (bermain layang-layang), layang, melayang (mengudara). Bermain di udara. Bersahabat dengan angin. 

Mainan ini mudah dibuat. Bahan dasarnya adalah kertas, potongan bambu kecil, dan lem. Untuk memainkannya, layang-layang diterbangkan ke angkasa dengan segulung benang gelasan yang bisa ditarik-ulur. Di angkasa layang-layang diadu. Siapa yang terlebih dulu memutuskan benang lawan, dialah pemenangnya.

Layang-layang terbang ke angkasa berkat gaya-gaya aerodinamika dari gerakan relatifnya terhadap angin. Angin relatif itu ditimbulkan oleh aliran udara alamiah atau tarikan layang-layang lewat benang penghubung.

Karena populernya, bentuk layang-layang menjadi salah satu bagian dari bangun datar ilmu matematika.
Layang-layang sering dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran. Yang umum dikenal memiliki panjang diagonal 20 cm – 40 cm. Namun dalam perkembangannya, bentuk layang-layang tidak selalu segiempat. Sesuai kreativitas seseorang, layang-layang juga dibuat berbentuk lingkaran, segienam, bahkan hewan, dan sebagainya dilengkapi gambar dan warna yang semarak.

Biasanya, layang-layang seperti itu merupakan daya tarik pariwisata atau benda cendera mata.
Sejak 1970-an, bentuk layang-layang selalu dimodifikasi para seniman. Ukurannya pun tidak lagi kecil tetapi sangat besar, yakni dalam bilangan meter.

Bahkan tidak jarang dibuat dalam bentuk tiga dimensi sehingga harus dimainkan oleh beberapa orang sekaligus menggunakan tali tambang sebagai pengganti benang.
Namun layang-layang demikian tidak untuk diadu, dalam arti sampai memutuskan tali lawan. Layang-layang seperti itu biasanya dimainkan oleh orang-orang dewasa dan dilombakan dalam suatu festival.

Di Indonesia lomba dan festival layang-layang bertaraf internasional sudah merupakan agenda tetap di sejumlah daerah, seperti Pangandaran dan Bali. Layang-layang festival dinilai berdasarkan bentuk, komposisi warna, keelokan gerak, bunyi gaungan, dan lama mengudara.

Magis
Uniknya, di berbagai daerah layang-layang dikenal sebagai benda magis religius. Di Bali, misalnya, masyarakat masih mengenal layang-layang untuk melindungi singgasana para dewa.

Dewa Layang-layang di Bali adalah Rare Angon. Dewa itu selalu diberi sesaji dan disembah sebelum layang-layang diterbangkan. Layang-layang yang telah disucikan itu merupakan benda sakral dan disyaratkan tidak boleh menyentuh tanah. Bila hal itu tidak diindahkan, konon akan terjadi kemalangan.

Layang-layang hias dan layangan Daun  (foto: museum-layang.com)
Lain lagi di Sumatera Barat. Masyarakat masih percaya pada layang-layang bertuah yang bisa memikat anak gadis. Namanya layang-layang hias dangung-dangung.
Di Pulau Jawa ada layang-layang yang digunakan untuk mengusir serangga dan burung liar di ladang sawah. Di beberapa daerah, layang-layang dimainkan sebagai bagian dari ritual tertentu. Biasanya terkait dengan proses budidaya pertanian. 

Layang-layang paling sederhana terbuat dari helai daun yang diberi kerangka dari bambu dan diikat dengan serat rotan. Layang-layang semacam ini masih dapat dijumpai di Sulawesi tenggara dan beberapa wilayah yg lain.
Di Jawa Barat, Lampung, dan beberapa tempat di Indonesia ditemukan layang-layang yang dipakai sebagai alat bantu memancing. Layang-layang ini terbuat dari anyaman daun sejenis anggrek tertentu, dan dihubungkan dengan mata kail. Di Pangandaran dan beberapa tempat lain, layang-layang dipasangi jerat untuk menangkap kalong atau kelelawar.

Lukisan gua
Entah sejak kapan layang-layang dikenal di Indonesia. Belum ada sumber sejarah yang menyebutnya secara pasti. Beberapa rangkaian relief cerita pada candi sekilas hanya menampilkan layang-layang berupa bagian dari tumbuhan yang diterbangkan dengan seutas tali.
Penemuan sebuah lukisan gua di Pulau Muna, Sulawesi Tenggara, pada awal abad ke-21 yang memberikan kesan orang bermain layang-layang, menimbulkan spekulasi bahwa tradisi layang-layang sudah lama muncul di Nusantara.

Di Nusantara banyak ditemukan bentuk-bentuk primitif layang-layang yang terbuat dari daun-daunan. Di kawasan Nusantara sendiri catatan pertama mengenai layang-layang adalah dari Sejarah Melayu (Sulalatus Salatin) dari abad ke-17, yang menceritakan suatu festival layang-layang yang diikuti oleh seorang pembesar kerajaan.
Menurut sumber lain, layang-layang pertama kali dikenal sekitar 3.000 tahun yang lalu di China. Di negara itu layang-layang disebut ”rajawali kertas”. Dari sana, layang-layang mulai disebarluaskan ke negara Asia lain seperti Korea, Jepang, Malaysia dan India. Pendapat lain mengatakan, layang-layang ditemukan pada abad ke-5 SM oleh ilmuwan Yunani dari Tarentum.
Ada kisah menarik tentang layang-layang China. Pada masa pemerintahan Dinasti Han (200 SM-200 M), militer China menempelkan potongan batang bambu pada layang-layang mereka. Saat layang-layang melintasi pasukan musuh, angin yang menerobos rongga bambu mengeluarkan bunyi siulan. Barangkali karena jumlahnya banyak, siulannya menjadi gemuruh. Cukup untuk membuat musuh panik dan lintang pukang melarikan diri.
Dalam bahasa Inggris, layang-layang dikenal dengan sebutan kite. Nama kite itu diambil dari nama burung pemangsa yang anggun dan lemah gemulai kepak sayapnya saat terbang.
Di Asia, layang-layang kerap kali berkaitan dengan upacara keagamaan atau kepentingan agama. Banyak layang-layang dari China dibuat berwujud naga dari cerita rakyat. Bentuk tradisional lainnya adalah burung, kupu-kupu, bahkan kelabang. Di Malaysia, menerbangkan layang-layang di atas rumah pada malam hari dipercaya dapat menjauhkan roh jahat.
Kecuali sebagai permainan, pada abad pertengahan China pernah membuat layang-layang untuk tujuan militer, antara lain untuk mengintai musuh dan mengukur jarak keberadaan musuh. Di Korea, ritual menerbangkan layang-layang yang ditulisi nama dan tanggal lahir seorang bayi selalu dilaksanakan setiap tahun. Tradisi itu dimaksudkan agar si anak selamat sampai hari tua.
Layang-layang menyebar hingga ke Selandia Baru. Bentuk layang-layang di Eropa mulai berkembang pada abad pertengahan (1100 – 1500). Salah satunya dikembangakan dengan panji-panji militer serupa kantung penangkap angin. Baru tahun 1500-an muncul bentuk jajaran genjang, yang kemudian menjadi populer di Eropa.

Jepang
Meskipun sudah tergolong negara maju, ternyata masyarakat dan pemerintah Jepang paling getol memopulerkan layang-layang. Di sana layang-layang bukan sekadar permainan, tetapi menjadi karya seni bermutu tinggi.
Sejak lama banyak sekolah di Jepang mengajarkan kerajinan layang-layang kepada para murid sebagai bagian dari ekstrakurikuler mereka. Karena itu era layang-layang mengalami kebangkitan. Tidak heran setiap tahun layang-layang dibuat dalam desain yang baru dan orisinal meskipun dengan dasar-dasar motif tradisional.
Langkah inovatif lainnya adalah melestarikan seniman pembuat layang-layang tradisional, yakni dengan memberikan subsidi dan tunjangan kepada mereka. Sampai kini terlihat dampak positifnya bahwa permainan dan kerajinan membuat layang-layang tak pernah (akan) mati.
Di Jepang layang-layang mulai dikenal pada zaman Heian (794-1185). Pada masa itu layang-layang sering digunakan sebagai alat komunikasi pembawa pesan rahasia di istana. Karena harus melewati parit-parit besar, maka layang-layang dinilai mampu menjalankan misi itu. Masa keemasan pembuatan layang-layang terjadi pada zaman Edo (1630-1868). Namun waktu itu karena harga kertas sangat mahal, hanya kalangan bangsawan yang mampu menerbangkan layang-layang.
Berkembangnya seni cetak cukilan kayu dan penggunaan warna dalam seni cetak tradisional Jepang, membawa perubahan baru pada layang-layang. Teknik-teknik seni itu mulai diterapkan pada layang-layang sehingga warna-warna yang dihasilkan sangat indah.
Setiap 5 Mei permainan layang-layang di Jepang menjadi acara tahunan yang semarak sebagai festival anak laki-laki. Pada hari itu para orang tua beramai-ramai menuliskan nama bayi mereka pada layang-layang yang dihiasi gambar prajurit legendaris atau pahlawan dalam cerita anak-anak.

Hal itu dimaksudkan agar anaknya tumbuh sehat dan kuat. Motif lain yang disukai adalah kura-kura dan burung bangau (lambang panjang umur) dan ikan gurame (lambang keuletan). Semakin tinggi layang-layang terbang, konon nasib seseorang semakin baik.
Menurut penilaian para pakar pariwisata, festival 5 Mei merupakan pesta layang-layang terbesar di dunia. Lebih dari seribu layang-layang berpartisipasi selama tiga hari penyelenggaraan. Sekitar lima juta pengunjung tercatat menyaksikan festival tersebut, termasuk wisatawan mancanegara.
Meskipun kini tanah lapang di Jepang semakin sempit, bahkan anak-anak keranjingan berbagai jenis games modern, ternyata permainan tradisional layang-layang masih tetap hidup.
Di Indonesia, kecuali seniman-seniman Bali, jarang sekali yang mau menekuni seni membuat layang-layang. Padahal, Indonesia memiliki aneka ragam budaya yang memesona, jauh lebih banyak daripada budaya di Jepang.

Ya, kita memang selalu terlampau sering dan berulanh mengabaikan warisan mahakarya budaya masa lalu. Mungkin kita akan menyesal di kemudian hari karena tidak melestarikan layang-layang yang menunjukkan kualitas peradaban sebuah bangsa bermain. 

Alat Bantu Ilmu Pengetahuan
Selain di Asia, layang-layang juga sudah merambah Eropa. Di sana model layang-layang selalu dikembangkan. Karena bahan kertas dan plastik dianggap kurang kuat, mereka membuat layang-layang dari bahan fibreglass.

Bahan ini memang cukup ringan dan kuat. Bentuknya pun dipermodern, seperti bentuk geometris lengkap dengan gambar-gambar memikat. Selain itu mereka membuat layang-layang dari kain layar dan bahan-bahan sintetis sebagaimana yang dikembangkan oleh perusahaan kimia raksasa Du Pont.
Di Jerman layang-layang mendapat tempat tersendiri dalam bidang olahraga. Penggemar layang-layang di sana sudah menjadi komunitas yang aktif dan peduli. Secara periodik mereka merancang dan menemukan bentuk layang-layang yang unik dan semarak. Di Jerman layang-layang disebut “drache” (naga), yakni hewan mitologi yang amat populer di China.
Banyak ilmuwan Eropa terangsang daya pikirnya oleh layang-layang. Pada 1749 ilmuwan Skotlandia, Alexander Wilson, menggunakan beberapa rangkaian layang-layang untuk mengukur temperatur udara pada ketinggian yang berbeda. Benjamin Franklin, berhasil meneliti unsur listrik karena jasa layang-layang. Pada 1752 dia menaikkan layang-layang di saat hari hujan badai. Pada layang-layang tersebut digantungkan sebuah kunci. Ternyata ketika petir menyambar, terlihat loncatan api listrik dari kunci tersebut. Itulah dasar alat penangkal petir yang sekarang banyak digunakan orang.
Pada abad ke-19, Sir George Cayley menguji coba prinsip terbang dengan layang-layang bersayap. George Pocook dengan publikasinya “Seni mengarungi udara dengan bantuan layang-layang” membuat gempar dunia ilmu pengetahuan.

Alexander Graham Bell, penemu telepon, pada awalnya bereksperimen dengan layang-layangnya untuk mengetahui gelombang suara lewat udara. Francis Melvin Rogallo, mendapatkan gagasan temuan pesawat terbang layangnya dari layang-layang.
Di Belanda layang-layang buatan Gerard van der Loo banyak membantu kegiatan SAR laut. Ketika helikopter tidak bisa bertahan lama di udara dan perahu penyelamat tidak bisa mendekati kapal karam, maka layang-layang besar yang diterbangkan di atas geladak kapal berfungsi sebagai alat bantu awak kapal untuk meluncur ke kapal penolong.
Perusahaan minyak Inggris, British Petroleum, pernah membuat eksperimen luar biasa dengan layang-layang. Kapal tanker perusahaannya waktu menempuh perjalanan jauh, ditarik dengan layang-layang. Setelah dikalkulasi ternyata perusahaan itu berhasil menghemat energi sekitar sepuluh persen dari jumlah energi yang biasa dihabiskannya.
Manfaat praktis layang-layang pun cukup banyak. Di antaranya tahun 1847, membantu merentang kawat melintasi sungai Niagara antara AS dan Kanada, untuk membangun jembatan gantung pertama.

Sedangkan tahun 1800 hingga awal 1900-an, meteorolog memanfaatkan layang-layang kotak yang dilengkapi alat pengukur cuaca. Khusus pada militer, selama “Perang Dunia II” (1939-1945) sekoci penyelamat dilengkapi layang-layang berantena radio untuk mengirim pesan SOS.
Layang-layang juga menjadi ilham bagi terciptanya balon udara dan pesawat terbang yang paling sederhana. Begitulah, sebenarnya kalau kita kreatif, benda-benda yang dianggap sepele mampu menjadi alat bantu ilmu pengetahuan, bukan sekadar permainan anak-anak.

Tertua
Layang-layang yang terdokumentasi diketahui memiliki beragam bentuk unik. Ada layang-layang yang terbuat dari daun. Ada layang-layang berukuran demikian besar sehingga untuk menaikkannya harus dilakukan oleh beberapa orang. Ada juga layang-layang yang amat kecil, terbuat dari kain sutera buatan China.
Menurut dasarnya layang-layang dikelompokan menjadi lima jenis. Yang tertua, rata berbentuk jajaran genjang. Jenis ini memerlukan ekor untuk menimbulkan tahanan dan merpertahankan tegaknya arah terbang. Makin kencang angin, harus makin panjang pula ekornya. Panjang ekor paling tidak tujuh kali diagonal.
Sedangkan lengkung pada layang-layang sengaja dibuat untuk menciptakan sudut terhadap arah angin, sehingga layang-layang dapat terbang stabil tanpa bantuan ekor. Layang-layang melengkung ini dipatenkan pada 1891 oleh William A. Eddy asal Amerika.
Layang-layang kotak berbentuk tiga dimensi ditemukan oleh Lawrence Hargrave dari Australia tahun 1893. Untuk menerbangkannya perlu angin yang cukup kuat dan stabil. Lain lagi dengan dengan layang-layang delta hasil temuan Francis M. Rogallo dari AS tahun 1941 yang bisa diterbangkan dengan angin sepoi-sepoi.

Nenek moyang alat terbang layang ini bentuknya berupa dua permukaan segitiga yang bertemu di satu sisi dengan membentuk sudut. Pada garis pertemuan ini dipasang sirip vertikal di sebelah bawahnya. Sirip sekaligus lunas penyeimbang ini berfungsi sebagai kekang kendali yang langsung tersambung dengan benang.
Sedangkan layang-layang flexible ditemukan oleh Domina C. Jalbert dari AS tahun 1963. Jenis ini tanpa rangka, sehingga tiap bagian disambung dengan cara dijahit atau dilem sampai bentuk bisa melayang. Salah satunya parafoil kain yang serupa parasut.
Di Inggris layang-layang hanya boleh mencapai ketinggian 60 M, minimal 5 km di luar wilayah bandara.
Layang-layang kotak berperan penting dalam pengembangan pesawat, karena Orville dan Wilbur Wright menggunakan jenis ini untuk menguji teori mereka tentang pemelintiran sayap, sebelum akhirnya berhasil menemukan pesawat terbang pertama tahun 1903.

Sumber:
museum-layang.com

id.wikipedia.org

Ensiklopedia Indonesia

Bermain Anjir


Apa A N J I R  itu menurutmu?


Di Desa Seloliman kec trawas kab mojokerto ketemu mainan namanya ANJIR. sabit di lemparkan ke arah pohon pisang. Yg nancep bisa dpt rumput satu ikat. Sebaliknya yang gagal nancep setor seikat ke tempat taruhan. 
Anjir disini telah menjadi permainan tradisional anak2 gembala dikala menghabiskan waktunya dg benda yg tiap hari dipakai merumput. Selain seni permainan ujung (adu sabetan galah/bambu). Demikian pak (bopo) misman menuturkan.
Mendengar kata ANJIR … ah saya jadi inget tentang yg di Bulukerto Bumiaji Kota Batu.  Sebuah demokrasi lokal yang khas dan bisa menjadi hak veto arus bawah. Ketika ada sesuatu yg penting dan genting.
Maka semua orang warga desa. Bisa menjadi setata tanpa melihat lagi posisi jabatan, strata dan segala macam sekat ketika berANJIR atai mengANJIR di momen ANJIR.
semac rembug desa dan referendum ala Desa. Ini hanya terjadi untuk forum semacam goro-goro kalau di kisah pewayangan. Di mana sebuah forum penting dan genting dimaknai sebagai jalan mengambil keputusan secara massal. Tidak ada ketua dan yang paling berpengaruh di forum tersebut.
Arus suara massal yang akan menentukan. selain kelihaiam kemampuan olah kata dan adi argumen di hadapan massa dalam rangka membahas yang disebut penting dan genting (mendesak sangat).
Jika di cari sejarahnya. Apakah ini lebih tua dari konsep2 demokrasi dan cara mengambil keputusan. Yang di awali dengan mengutamakan kekuatan dialog. Seni bertanya dan menjawab. Lalu tahap mengambil keputusan. 
Lalu bagaimana dengan cara menghadirkan orang banyak ke forum anjir. Kalau jaman dulu cukup bunyikan kentongan (titir) dan teriak anjiiir-anjiiir bersahut-sahutan. Maka warga sdh tau kemana dan dimana lokasi berkumpulnya.
Kalau era sekarang. Tentu makin mifah fan bisa dg speaker, kabar onlen, rafio, bahkan tetep efektif juga jika bawa megaphone dan spekaer lalu brrkeliling desa. Untuk mengabatkan segera dilakukannya forum Anjir di desa Bulukerto. 
Umbul gemulo dan kisah perjuangan poro sedulur tentu tidak terlepas dari tahapan ini yang kemudian menguatkan tahap selanjutnya dalam kisah pembangkangan sosial. Juga demo dan terus berjuang menyelamatkan sumber umbul gemulo dari cengkeraman kekuatan pemodal dan keserakahan.
Salam anjir

Kupat Lepet Silang Sejarahnya


*SEJARAH KETUPAT*

Setiap kekuatan seni dan pesan simbolik selalu bisa muncul kapan saja dan dimana saja. Apalagi yang membuat adalah kalangan prlaku sejarah sosial yang berpengaruh di jamannya.

Keberadaan konteks sanepo (pesan berkias dan tersamarkan) menjadi tema besar khususnya di jawa. Begitu juga di suku bangsa lainnya. Simbol2 dan penggunaan media bahan2 apa adanya yg ada di skitar kita. Selalu bisa menjadi bentuk dan makna baru dengam kekuatan metaforis. Disinilah keluasan dan kedalaman sedang meminta perannya. Todak cukup hanya pikiran tapi batin dan olah rasa yang terlatih akan menghantarkan pada kekuatan di balik apa yang tampak (tersirat).

 Adalah Sunan Kalijaga yang pertama kali memperkenalkan pada masyarakat Jawa. Konon peristiwa ini terjadidi era  setelah bbrp taun kejadian penghakiman kepada sang Guru dan Sang syaih lemah abang di hadapan majelis. 
Sunan Kalijaga membudayakan 2 kali BAKDA, yaitu bakda Lebaran dan bakda Kupat yang dimulai seminggu sesudah Lebaran.
*Arti Kata Ketupat.*
Dalam filosofi Jawa, ketupat memiliki makna khusus. Ketupat atau KUPAT merupakan kependekan dari Ngaku Lepat dan Laku Papat.

Ngaku lepat artinya mengakui kesalahan.

Laku papat artinya empat tindakan.
*Ngaku Lepat.*
Tradisi sungkeman menjadi implementasi ngaku lepat (mengakui kesalahan) bagi orang jawa.

Sungkeman mengajarkan pentingnya menghormati orang tua, bersikap rendah hati, memohon keikhlasan dan ampunan dari orang lain.
*Laku Papat.*
1. Lebaran.

2. Luberan.

3. Leburan.

4. Laburan.
*Lebaran.*

Sudah usai, menandakan berakhirnya waktu puasa. 
*Luberan.*

Meluber atau melimpah, ajakan bersedekah untuk kaum miskin.

Pengeluaran zakat fitrah.
*Leburan.*

Sudah habis dan lebur. Maksudnya dosa dan kesalahan akan melebur habis karena setiap umat islam dituntut untuk saling memaafkan satu sama lain.
*Laburan.*

Berasal dari kata labur, dengan kapur yang biasa digunakan untuk penjernih air maupun pemutih dinding.

Maksudnya supaya manusia selalu menjaga kesucian lahir dan batinnya.
*FILOSOFI KUPAT – LEPET*
*KUPAT*

Kenapa mesti dibungkus janur? 

Janur, diambil dari bahasa Arab ” Ja’a nur ” (telah datang cahaya ). 

Bentuk fisik kupat yang segi empat ibarat hati manusia.

Saat orang sudah mengakui kesalahannya maka hatinya seperti kupat yang dibelah, pasti isinya putih bersih, hati yang tanpa iri dan dengki.

Kenapa? karena hatinya sudah dibungkus cahaya (ja’a nur). 
*LEPET*

Lepet = silep kang rapet.

Mangga dipun silep ingkang rapet, mari kita kubur/tutup yang rapat.

Jadi setelah ngaku lepat, meminta maaf, menutup kesalahan yang sudah dimaafkan, jangan diulang lagi, agar persaudaraan semakin erat seperti lengketnya ketan dalam lepet.
Betapa besar peran para wali dalam memperkenalkan agama. Juga betapa besarbperan kekuatan seni metafora dalam mengisi ruang-ruang penyampaian ilmu dan pengetahuan….
Sumber: di sarikan dari berbagai sumber.

Dirgahayu Taman Siswa


Menjelang Satu Abad Taman Siswa.

Ki Hadjar Dewantara adalah pribadi tangguh yang bervisi besar. Setelah mengandi pada sekolah bernama Adidharma selama setahun. 

Akhirnya dia mendirikan organisasi Taman Siswa. Tepat pada hari ini (3 juli 1922 – 3 juli 2017). Berdirinya organisasi ini menjadikan tonggak bagi perkembangan pendidikan di Indonesia. 

Untuk memahami lebih dalam mengenai sejarah berdirinya organisasi Taman Siswa di bawah ini akan kami uraikan mengenai Sejarah Taman Siswa.
Berdirinya Taman Siswa

Taman siswa didirikan pada tahun 1922 tepatnya pada tanggal 03 Juli. Pendirian organisasi ini dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan terhadap sistem pendidikan yang berlaku pada masa tersebut, yakni pendidikan oleh pemerintahan belanda yang pada saat itu menguasai Indonesia. 

Memarginalkan rakyat Indonesia dengan sistem kasta membuat anak bangsa tidak dapat merasakan bangku sekolah secara merata. Bayangkan saja mereka yang boleh mengenyam pendidikan hanya para anak bangsawan, konglomerat, dan kalangan keluarga raja, padahal keseluruhan rakyat Indonesia sangat membutuhkan pendidikan guna memerdekakan Indonesia dari penjajahan sekaligus mewujudkan kesejahteraan.
Pendiri Taman Siswa

Adalah R.M. Soewani Soeryaningrat (Ki Hajar Dewantoro) sosok bangsawan yang menjadi pencetus organisasi pendidikan pertama di Indonesia yang jasanya masih dapat kita rasakan hingga saat ini. Sosok Ki Hajar Dewantara yang mengawali kariernya sebagai seorang wartawan memang terkenal sebagai bangsawan yang memiliki pemikiran jauh ke depan terlebih setelah beliau terjun dalam dunia politik. Kegiatannya sebagai seorang penulis yang memiliki kebudayaan tinggi membuat beliau termotivasi untuk mengenyam pendidikan di Belanda.

Pada tahun 1919 sepulangnya beliau dari Belanda, bersama rekan-rekannya mengadakan pertemuan di halaman rumah beliau yang kini didirikan sebagai pendopo Taman Siswa (jogja). Dalam sarasehan yang telah berlangsung rutin tiap malam selasa kliwon ini tercetus gagasan mengenai pendidikan di Indonesia. Berikutnya Ki Hajar Dewantara ditunjuk sebagai pimpinan divisi pendidikan bagi anak-anak dan remaja, sementara rekannya yakni Ki Ageng Suryomentaram ditunjuk sebagai pimpinan divisi pendidikan yang menangani pendidikan usia dewasa. Akhirnya pada tanggal 3 bulan juli tahun 1922, Ki Hajar Dewantara bersama Soestatmo, Pronowidigdo, dan rekan lainnya memproklamirkan berdirinya Perguruan Nasional Taman Siswa yang berada di Jogjakarta.

Tujuan Didirikannya Taman Siswa

    Semboyan Taman Siswa, Sejarah Berdirinya Organisasi Taman Siswa
Menjadi satu-satunya tonggak pendidikan bangsa pada waktu itu Taman Siswa memiliki tujuan untuk mewujudkan manusia Indonesia yang merdeka lahiriah dan batiniah.

Salah satu misi untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah dengan mengenalkan pendidikan kepada masyarakat. Tidak heran jika dalam mewujudkan misi tersebut Taman Siswa berkembang pada satuan pendidikan mulai dari Taman Indriya (sekelas Taman kanak-kanan), hingga Perguruan Tinggi Sarjanawiyata Taman Siswa. Yang dimaksud dengan “merdeka lahiriah dan batiniah”  dalam tujuan utama Taman Siswa yakni tidak dijajah secara fisik, politik maupun ekonomi dan mampu mengendalikan kondisi (keadaan diri dan bangsanya).

Berikutnya yang patut Anda ketahui mengenai organisasi ini adalah pesan-pesan bijak dari berdirinya Taman Siswa. 

Semboyan Taman Siswa

Prinsip dasar yang menjadi semboyan Taman siswa untuk menjadi seorang guru adalah:

• Ing Ngarsa Sung Tulada yang artinya di depan memberi teladan (contoh)

• Ing Madya Mangun Karsa yang artinya di tengah membangun prakarsa (semangat) dan

• Tut Wuri Handayani yang artinya dari belakang mendukung (memberi dukungan)

Ketiga prinsip di atas merupakan semboyan Taman Siswa.
Asas Pendirian Taman Siswa

Taman Siswa menjadikan bukti kecerdasan intelektual dan kecekatan Ki Hajar Dewantara serta rekan-rekannya, hal ini terwujud dalam pondasi pendirian taman siswa yakni Asas. Asas Taman siswa berisikan tujuh pasal sebagaimana tertera di bawah ini:
Pasal Pertama

Bahwa setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya sendiri, dengan terbitnya persatuan dalam peri kehidupan umum.
Pasal Kedua

Bahwa pengajaran harus memberi pengetahuan yang berfaedah dalam arti lahir dan batin dapat memerdekakan diri.

Pasal Ketiga

Bahwa pengajaran harus berdasarkan pada kebudayaan dan kebangsaan sendiri.

Pasal Keempat

Bahwa pengajaran harus tersebar luar sampai dapat menjangkau seluruh rakyat.

Pasal Kelima

Bahwa untuk mengajar kemerdekaan hidup yang sepenuhnya lahir maupun batin hendaklah diusahakan dengan kekuatan sendiri, dan menolak bantuan dari siapapun yang mengikat, baik lahir maupun batin.
Pasal Keenam

Bahwa setiap konsekuensi hidup dengan kekuatan sendiri maka mutlak harus membelanjai sendiri segala usaha yang dilakukan.

Pasal Ketujuh

Bahwa dalam mendidik anak-anak perlu ada keikhlasan lahir dan batin mengorbankan segala kepentingan pribadi demi keselamatan dan kebahagiaan anak-anak.
Ketujuh pasal di atas merupakan landasan utama perjuangan organisasi Taman Siswa dalam mewujudkan cita-citanya.
Dengan memahami dan mengetahui sejarah berdirinya organisasi Taman Siswa termasuk semboyan Taman Siswa semoga kita termotivasi untuk senantiasa berjuang guna mewujudkan cita-cita para pendahulu kita yang sangat mulia. 
Selain prinsip-prinsip dasar diatas. Ki Hadjar juga mengenalkan spirit Among yang dipilih sejak berdirinya. Bahwa para pamong (guru pendidik) adalah panutan-penuntun-pemberi arahan yang bertumpu pada kekuatan terbaik para siswanya yang mnjadikan jiwa merdeka. 

Pun dengan candra sengkala yang berbunyi “lawan sastra ngesti aji”. Klo tidak salah berarti bahwa tiap-tiap pribadi yang berilmu akan dimuliakan derajatnya selama mau terus memerdekakan jiwanya dalam belajar.
Selamat berdirgahayu Taman Siswa,

Maturnuwun dan alfaatehah buat Sang penghubah lagu Internationale dengan sajak-sajak yang lebih khas situasi Indonesia pada masa terjajah. 

KATA-KATA MUTIARA, SEMBOYAN DAN PERLAMBANGAN TAMAN SISWA 

Dalam rangka memperjuangkan kelestarian dan pengem­bangan kebudayaan nasional Indonesia dan dalam rangka mewujudkan masyarakat tertib damai yang merdeka, mandiri, salam dan bahagia, maka di Tamansiswa banyak kata-kata mutiara, semboyan dan perlambang. Kata-kata mutiara, semboyan, dan perlambang itu merupakan himbauan dan sebagai pengganti perintah dan larangan.
Di bawah ini beberapa kata-kata mutiara, semboyan, dan perlambang yang biasa dipakai di Tamansiswa.
    Berdirinya Tamansiswa tanggal, 3 Juli 1922 di tandai dengan candrasengkala (gambaran waktu) : “LAWAN SASTRA NGESTI MULYA” yang dalam bahasa Indonesia berarti DENGAN ILMU MENCAPAI KEBAHAGIAAN. Lawan Sastra Ngesti Mulya mengandung arti bahwa :

    a. Siapa yang ingin bahagia hidupnya harus menguasa; ilmu tentang hidup dan kehidupan (kecakapan hidup).b. Lawan = 2, Sastra = 5, Ngesti = 8, Mulya = 1. Lawan Sastra Ngesti Mulya = 1852 yaitu tahun Saka berdirinya Tamansiswa. Pada tahun Masehi jatuh tahun 1922.

    Berdirinya Persatuan Tamansiswa ditandai dengan candra sengkala “SUCI TATA NGESTI TUNGGAL” artinya :

    a. Dengan kesucian hati (ikhlas, rela berkorban) dan dengan ketertiban lahir (swadisiplin) dicapai kesatuan persatuan dan kesempurnaan. Siapapun yang ingin bersatu / sempurna, harus ikhlas / rela berkorban melepaskan kepentingan pribadinya dan disiplin mengikuti ketentuan bersama.b. Suci – 4, Tata = 5, Ngesti = 8, Tunggal = 1. Suci Tata Ngesti Tunggal – tahun 1854 Saka atau tahun 1923 Masehi.
     

    Pada waktu pertama kali didirikan Tamansiswa terdapat dua reaksi masyarakat, ada yang setuju dan ada yang mencela. Menghadapi kedua masalah itu Ki Hadjar Dewantara tidak marah. Beliau mengatakan : “Yang setuju silakan membantu, yang tidak setuju tidak perlu mengganggu”.  Kata-kata mutiara ini dapat dijadikan pedoman dalam berjuang. Bila mendapat kritik tidak perlu marah, risau, atau sejenisnya Kita harus selalu salam dan bahagia walau dalam keadaan apapun.

    Ngreti, Ngrasa, Nglakoni (TRINGA) adalah semboyan orang belajar.

    Ngreti = memahami dengan akal / pikiran / koqnitif.
        Ngreti = memahami dengan akal / pikiran / koqnitif.

        Ngrasa – menghayati dengan perasaan / afektif.

        Nglakoni = mengamalkan dengan perbuatan / psikomotor Ilmu yang dipelajari akan bermanfaat bila sudah diamalkan (ilmu iku kasiyate kanthi laku).
     

    Mamayu hayuning sarira, mamayu hayuning bangsa, mamayu hayuning manungsa (TRIHAYU)

    Adalah cita-cita hidup manusia yaitu membahagiakan diri pribadi, bangsa sendiri, dan umat manusia sedunia Dalam pembukaan UUD-1945 disebut dengan kalimat Meningkatkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan turut mewujudkan ketertiban dunia. 

Melalui cita-cita itu maka orang Indonesia tidak dapat menerima paham individualisme, liberalisme, komunisme, dan kapitalisme. Kita lebih cocok menggunakan paham Pancasila.

    Pendidikan diselenggarakan dengan mengharmoniskan tiga pusat pendidikan , yaitu : Keluarga – Sekolah/Perguruan – Masyarakat (TRIPUSAT). TRIPUSAT / TRISENTRA Pendidikan itu diterapkan oleh bangsa Indonesia menjadi:

         Pendidikan Berbasis Masyarakat yang artinya pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara orang tua dan masyarakat, dilaksanakan oleh Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah.

         Pendidikan diselenggarakan sepanjang hayat (Life Long Education)

        Wujudnya adalah pendidikan informal (pendidikan keluarga), pendidikan formal (pendidikan sekolah), dan pendidikan non formal (pendidikan di masyarakat).

    Perjuangan Tamansiswa dilakukan secara TR1KO yaitu : kooperatif (kerjasama sebagai mitra), konsultatif (konsultasi), dan korektif (saling mengingatkan)

    Pengembangan kebudayaan nasional dilakukan secara TR1KON yaitu:

        Kontinyu teras menerus secara berkesinambungan mengena kan kebudayaan asli, yaitu puncak-puncak dan sari-sari kebudayaan daerah.

        Konvergen, yaitu memadukan kebudayaan bangsa sendiri dengan kebudayaan asing yang dipandang perlu untuk memajukan bangsa secara selektif (sejauh tidak bertentangan dengan nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia) dan adaptatif (menyatu secara asimilasi)

         Konsentris, artinya menyatu dengan kebudayaan dunia (globalisasi) dengan tetap mempertahankan ciri khas kebu¬dayaan bangsa sendiri, (berkepribadian nasional)

    Pemimpin yang demokratis harus melaksanakan TRILOGI Kepemimpinan yaitu:

    membimbing dengan keteladanan (Ing ngarsa sung tuladha)
    membina dengan membangun kemauan (Ing madya mangun karsa)
    memerdekakan untuk berkreativitas dengan tetap memberi kekuatan (Tutwuri Handayani).
    Norma kepemimpinan demokratis adalah : TRI PANTANGAN yaitu:

    Semboyan orang berjuang :

    RAWE – RAWE RANTAS, MALANG – MALANG PUTUNG artinya : siap menghadapi segala ancaman , tantangan, hambatan, dan gangguan baik dari dalam maupun dari luar.
    Rawe-rawe rantas artinya segala tali – temali (penghalang) diputuskan.
    Malang-malang putung artinya segala benda penghalang (kayu, besi, pagar) dipatahkan.

    Semboyan menghadapi masalah adalah NENG, NING, NUNG, NANG artinya.:

    Semboyan memperjuangkan tanah air adalah : SENYARI BUMI SEDUMUK BATHUK DEN LAKONI TAKER PATI

    artinya : Biar selebar telunjuk di dahi, atau selebar ibu jari, tanah airku, kupertahankan sampai titik darah penghabisan.

    Semboyan hidup mandiri : OPOR BEBEK MATENG SAKA AWAKE DHEWEK. Artinya kita harus mampu membiayai hidup dari hasil pendapatan sendiri secara halal dan wajar, seperti sayur itik yang masak / matang karena minyaknya sendiri.

    Semboyan hidup makarya (senang bekerja, senang berikhtiar) adalah. TIRULAH HIDUP CECAK.
Orang bekerja dan berikhtiar harus kreatif, ulet, tekun, dan terampil, yakni hidup mandiri yang tidak menggantungkan hidupnya kepada orang lain. Seperti hidupnya cecak, agar dapat makan nyamuk ia mendekati lampu di mana nyamuk berkerumun, sabar menunggu sampai nyamuknya mendekat (ulet dan tekun) dan terampil meng­gunakan lidahnya agar sekali julur nyamuk itu harus kena.
Sumber : PENDIDIKAN KETAMANSISWAAAN JILID I Disusun oleh Ki Soenarno Hadiwijoyo Hal.82-87

Ananging Ni


Apa yg sudah kamu pahami dan pelajari dari huruf – bahasa belanda ni?” tanya ibu yang diminta jd selir bupati Japara pada putrinya Kartini. 

“Kebebasan bu” jawab kartini singkat. Lalu di tanya lagi sama ibunya “apa yg tidak ada dalam huruf dan bahasa belanda itu Ni?”. Sambil berpikir lama akhirnya “tidak tau Bu”
“Bhakti Ni. Itu yg tdk diajarkan oleh huruf dan bahasa belanda”. Lalu muncullah bayangan lama saat kartini kecil diajari membaca huruf Ha yg di pangkur kemudian huruf Na yg di suku dan huruf La yg di pangku. Maka bisa di baca Trinil. 
“Mereka tidak mengenal dan tidak akan paham makna di pangku Ni”.

Demikian bagian pilem yang paling kuat pesannya pilem kartini adalah di jaman kolonialisme Belanda.
Cerita diatas adalah dialog Ibu dan anak yang di perankan bunda Christine Hakim sama dik Dian Sastro ini nyaris sprti sdg tidak syuting filem. Untuk ini saya bangga bisa menyaksikan akting beliau yg kesekian. selain jd cut nya dien yang juga dahsyat aktingnya bunda christine.
Dialog di tepian telaga yg membahas Bhaktu dan hubungan Ibu dan Anak ini bikin saya meleleh kali kedua. Selain saat Ni memulai menggoreskan kapur di papan tulis ketik mengenalkan huruf A.
Entah melihat goresan kapur yg di slow motion itu seperti menggores bathin bangsa yg pernah sebegini dalamnya menjadi pintar perempuanx adalah suatu dosa.
“Pak kyai.. Adakah kisah dalam alquran yg menyatakan peran ilmu adalah sangat penting?” demikian Ni bertanya. Lalu pak kyai menjelaskan kedudukan surat Iqra. Kemudian diperjelas lah sama Ni.
“Apakah di surat itu dijelaskan membaca itu hanya untuk laki-laki dan tidak boleh untuk perempuan?” dengan tersenyum pak kyai ini menjawab mempelajari ilmu adalah ibadahnya kaum laki dan perempuan.
“Remeng.. Remeng… Raditya kingkin….” lamat-lamat tembang suluk pesisiran ini mengalun menyertai malam demi malam tiga gadis pingitan pendopo Japara.

 
Pada satu sisi film karini besutan hanung yg ini mengambil sisi lain yg menujukkan kuwalitas risetnya. Pun bagaimana Ni perduli pada situasi perempuan di jamannya. Juga dilakukan dg wawancara dan dialog yg berisi penjelasan2 perlunya perempuan belajar, berilmu dan menentukan apa yg ingin di dalaminya.
Saat dia menggali data umur berapa dikawinkan? Kenapa pemahat kayu dan pengukir itu di jaman itu tdk beranu melukis wayang karena takut kuwalat. Tapi stelah dijelaskan. Akhirnya banyak pesanan yg mengalir.
Dari sekian banyak kata dialog dan adegan. Saat kartini menjawab lamaran bupati rembang. Adalah bagaimana dia mau menunjukkan telah berilmu dan menginginkan kebebsan menenetukan nasibnya.
“Kula nuwun Rama.. Saya menerima lamaran kang mas bupati rembang. ANANGING (tapi). Saya mengajukan syarat”
“Katakan apa yg menjadi syaratmu Ni..” dg singkat ramanya menjawab.
Kaping setunggal “saat di pelaminan saya tdk mau mebasuh telapak kaki suami saya. Kaping kalih… Ah saya lupa. Tapi “kaping tigo saya mau dia menjamin saya boleh membuka kelas belajar dan mengajar di pendopo rembang”.
Lalu kaping sekawan “saya mau yu Ngasirah di pindah ke griyo depan bukan di griya belakang”
Itulah bbrp adegan asiek dan kuat. Selain bbrp kejadian bagmna putri pendopo ini bermainya adalah ngerumpi dg panjat tangga kayubdan di tembok pembatas wilayah dalem pendopo. Selain bermain cublek2 suweng yg juga dimainkan oleh kartini, kardinah dan rukmini.
Menjadi tergambar kuat sieh satu diantara yg lain konteks sistem sosial yg berlaku. Ini pilem berhasil menggambarkan hubungan mesra ningrat jawa dg belanda.
Lalu melahirkan pencerahan kartini yg banyak belajar dr buku2 belanda yg di tinggal kakaknya raden Sosrokartono yg fenomenal itu. Juga besaar saat dia membaca buku hylda dan karya stela (feminist).
Dari situlah kartini bersurat dg kakaknyaRM Sosrokartono. Yg juga berperan menjdi faktor pemicu otodidak kartini bisa menulis artikel yg terbit di jurnal antropologi dan bahasa yg diterbitkan kerajaan belanda.
Ananging …. Oeee ciyuuuzs amatt. Saya saraknken buat yg belum nonton. Saya sarujuk buat menyiapkan slayer, saputangan dan bedak buat yg suka bermake up.

Karena betapa anak2 perempuan dan remaja yg di lepas dari bhakti kasih ibunya. Memang mengundang haru dan banyak mengaduk-aduk emosi tanpa ampun.
Seperti pamitnya kartini saat berangkat menerima pinangan bupati Rembang yg menghampiri bu Ngasirah (ibunya). “Kula pamiet nggieh….”
Dengan linangan airmata dan kalimat terbata. menjadi penutup film kartini. 
Saya lirik si alent sibuk dg kue keringnya.

Semeentra bundanya di sebelahnya terlihat sembab.
Sambil menunggu hujan reda, jemari tergoda menuliskan apa yg barusan di liatbsbg cara kami belajar sejarah. Dg menikmati filem besutan hanung B. 

Bahwa perjuangan kartini untuk menjadi setara mendapatkan hak atas pendidikan dijamannya. Memang tidak mudah. 

Betapa libgkaran sosial pendopo ningrat. Sejak di kekerabatan. Himpitan dan tekanan sistem hegemoni bekerja sampai pd struktur yg paling kecil.

Tapi itulah kartini. Yang sudah pengin dipanggil cukup kartini saja. Karena menulis bagi perempuan di jamannya benar2 tidak mudah. Memgingatkan kekejaman julia butterfly yg di peru apa nikaragua. Bahwa perempuan tidak boleh sekolah.

Lalu fiperjuangkan boleh kuliah. Tapi tidak boleh mengambil jurusan hukum karena bisa digunakan untuk membela para marginal.

Tapi itulah perempuan2 tangguh yg selalu dilahirkan oleh jaman. Untuk menjadi terang. Ananging ni jika boleh dapat ilham di jaman kini.

Habis gelap terbitlah terang. Ananging ni habis terang lalu apa? Dan inilah warisan sekaligus tantangan bagaimana jowa kartini yg pembelajar layak mendapat tempat di hati para pembaharu.

Selamat merayakan keabadian dalam meretas karya2 berkebaikan…. 

Guru Partikelir Bercerita


​Perkenalan yang berdampak


Pagi ini jam 05.00 bersama si silver meluncur ke Trowulan. Hari pertama si guru partikelir masuk kelas dan berkenalan dg para siswa kelas 1 SMA Majapahit Mojokerto. 
seperti acara konser cerah yg dimana-mana itu. Bagi saya semua peristiwa manggung adalah istimewa. Begitu jug zemua orang yg hadir di ruangan kelas adalah spesial.
Setelah mengenalkan diri secara singkat. Saya langsung ajak seluruh pelajar remaja ini bermain. Ya bermain sambil belajar dan mengasah kemampuan bercerita. Lalu saya tanya apa yg diraskaan dan apa yg jadi cita2 setiap orang seusai msreka bercerita.
Saya ditantang oleh pengelol yayasan yg menaungi skolah SMA MAJAPAHIT 1 di desa sentono rejo. Untuk mendampingi dan menantang para murid belajar membuat KARYA ILMIAH REMAJA.
Bagi saya ini tantangan menarik. Hari ini ketika biasanya ikut berada di jalanan memperingati hari tani (24 sept 2016). Tadi pagi dan skr baru selesai di ruang kelas perkenalan.
Menjadi guru magang. Sekaligus sdg melakoni jadi guru partikelir itu kece. Bagaimana saya harus belajar bahasa remaja yg beranjak dewasa ini mengenal, mengetahui, memahami, mengerti dan bisa memaknai kenapa berkarya ilmiah itu penting? 
Secara sederhana saya tidak menyiapkan kurikulum khusus untuk menemani paramuda kelas 1 SMA. Tapi alur dan prinsip belajar yg asiek, memudahkan, menggembirakan dan berdampak adalah alurnya.
Secara tahapan saya menyiapkan tiga tahapan dalam satu semester. Bahwa ada tahap mengenalkan aneka ragam karya ilmiah. Begitu juga dengan tema dan topiknya. 
Ditahap mengenal ini. Peristiwa mengalami akan banyak saya gunakan. Termasuk ini tadi untuk minggu depan kami menjalin kontrak belajar untuk empat kelompok bersedia membawa karya ilmiah sbg referensi. Lalu membuat satu karya di tulis tangan level kelompok ttg tema yang berkaitan dengan masa depan remaja.
Pada tahap kedua saya akan fokus pada bagaimana belajar dari melakukan dan memahami rasa suka pada berkarya. Lalu bagaimana tujuan tahap ini makin diarahkan pada menyukai berkarya. Sehingg materi, metode, prosesny adalah membuat menyukai berkarya itu asiek dan menyenangkan.
Nah baru tahap ketiga adalah memperbanyak latihan berkarya dan menciptakan pasar ide serta gagasan imajiner. Selanjutnya akan di peras untuk menemukan ide prioritas buat dikerjakan dg terukur.
Saya bersyukur usai sesi 90 menit ini tadi ada sekitar 5 siswa yg langsung bergairah usai suasana dalam kelas. Saya ajak duduk dibruang perpustakaan. Lalu mulailah mereka mengajukan pertanyaan2 segar “pak, bagaimana dulu jenengan belajarnya? Apa saja yg dipelajari” demikian Amanah bertanya.
“Lalu gimana pak caranya agar bisa seperti panjenenegan. Saat tadi menyimak cara menyampaikan. Saya langsung pengin jadi seperti jenengan”. Demikian Tantri yg bercita2 jadi dokter ini dg jujur mengungkapkan isi hatinya. “Ouh…. Terimakasih buat apresiasinya yaa tantri”. Sahut saya singkat.
Kristina tidak mau pasif “pak kenapa hanya 90 menit? Sebaiknya dibuat kelas ekskul yg bapak ajar ini lebih lama. Ayooo pak masuk kelas lagi”. Dengan wajah serius dia mengajukan permintaannya.
Putri yg sejak di kelas sangat aktif juga bertanya dan sorot matanya yg tajam. Selalu punya gagasan segar diajukan. “Pak anggota kelompok saya itu semua orang2 sulit diajak belajar. Ada yg sebukan masuk seminggu saja. Lalu satunya tdk mau ngomong. Gimana saya bisa berdiskusi kelompok?”
Apa yg disampaikan putri ini menarik. Betapa kelas ini beragam dan benar2 unik. “Coba di alami dulu ptosesnya put. Semua calon pemimpin itu memang diuji tuk pinter momong. Demikian juga kamu bersama kelompok. Pasti nanti ada pelajaran menarik.”
“Iya tapi sulit pak.” secara cepat dia menyambar kalimat saya. “Naah disitu pelajarannya. Saat semakin sulit. Karena kalau nga ada sulitnya kita cenderung tidak belajar hal baru”
Wulan yg memilih duduk dibawah sendirian saat yang lain bersemangat ngobrol di kursi dan mengelilingi meja. Lebih banyak menyimak dan memperhatikan saat yg lain ngobrol.
Terimakasih hidup…. Terimakasih pelajaran hidup. Saya masih diperjumpakan peristiwa berbagi dengan paramuda calon pemimpin di jalan kehidupannya masing-masing.
Minggu depan pasti lebih seru pemirsaa. Saat si guru partikelir ini nanti akan menggunakan alat bantu belajar yg di desain memudahkan proses belajar.
Salam kebaikan
Trowulan, 24 Sept 2016

Tanah Air Angin Batu

Tanah Air Angin Batu


Mahakarya Budaya

Membumi
Tapi bisa menangkap angin
Mengukir batu
bersahabat dengan air
Berhenti berpikir
Belajar merasa
Setia pada aturan main
Permainan

Melibatkan bukan jd penonton
Memanfaatkan daun biji-biji
Mewarna diri dengan lumpur
Berlari berhitung
Menyanyi memadukan irama

Gembira bersama sahabat
Kalah dan menang bukan tujuan
Mencipta dunia kecil penuh keriangan

Berceloteh
Mengucap doa
Sebelum mulai
Melakoni peran
Bukan menghukum

Menjadi peduli bukan diminta
Selesai ya mulai lagi
Dimulai lagi dengan doa
Hompimpah alaihom gambreng!

Terimakasih
Pencipta permainan anak desa
Yang mendunia
Mewujud
Tapi para penciptanya
Tidak ingin terkenal
Juga bebas dari ingin dikenal
Permainan tradisional
Menjadi terkenal
Oleh ketidakterkenalan itu sendiri

Pelanjut
Pelestari
Pemain
Pelaku
Tidak perlu wasit
Menerima
Memahami
Peran masing-masing
Belajar tanggungjawab
Mengelola diri

Bersikap
Berperilaku
Fairplay
Menjadi
Kebiasaan
Yang mencari celah
Justru tersingkir

Ada budi
Lahir daya
Ada pakerti
Berbunga mulia
Ada sikap
Berbuah karakter

Hom
pimpah
Alaihom
Gambreng

Mainlah tapi
Tidak main-main
Kembali serius
Bermain

Sebelah bendungan seusai hujan
Sabtu, 24 sept 2016

Juru kunci kamajo

Kalimat itu


​Berbisik Kepada Terimakasih

Menyimak ceritanya, juga berbagi cerita bapaknya telah berkegiatan apa yg terbaru. 
Berdialog dengan saling mengajukan pertanyaan2 saling sinau sprti “kenapa permainan tradisionalnya di Trowulan?”. Membuat saya berpikir sejenak. *karena dapat tempat yang mau kerjasama disitu* …. Ya sesederhana itu 

Lalu mulai bercerita lagi tentang cerita terbaru. Rencana ikut kompetisi menyanyi di sekolahnya. “Bagainana jika ku ikut lagi?”. Begitu tanya kakak jihan pada saya.
“Ya ikut saja. Dan ikuiti dengan segenap dan sebesar perasaan kakak sendiri mendapatkan kesenangan dengan bernyanyi” saya coba beri pendapat.
“Nah itu. Tetapi kadang di kultun itu bbrp pesan yg disampaikan menyanyi itu bisa menjadi penyebab orang lupa dan lalai pada dunia yg lain?”. Kakak jihan mengajukan pendapat yg lain.
“Ouw. Begitu pesannya. Menyanyi itu seperti ilmu pada umumnya. Saat digunakan untuk kebaikan dan menebar manfaat. Ya semakin bagus, selain buat diri si penyanyi” saya tambahkan sedikit perspektif.
Masuk menjelang suasana dhuhur saya beranjak keluar sbntar. Lalu membungkus nasi putih, kuah kare (tanpa rajungan). Dg lauk cumi goreng kesukaannya dan ikan bakar kerapu. Dilengkapi es teh khas kesukaannya.
Saat tiba kembali di beranda tempat perjumpaan. Bersama-sama kami mulai membuka bungkusan makan siang. Seusai sesuap nasi masuk…. Tiba2 dia berucap dengan tatapan mata yg berbeda.
Satu bagian kalimat yg membuat saya bahagia adalah “terimakasih yah, sdh bawa jajan, buah dan makanan”. Demikian kakak memberi apresiasi dg bahaasa jiwa penghargaan.
Buat saya uni sangat menyejukkan selain bahagia. Saat banyak di luar sana kehilabgan apresiasi pd hal2 kecil yg di saksikan dan alami setiap hari. Jiwanya kini telah makin belajar.
Ah kata terimakasih ini. Mengingatkan saya oada seorang penyajak jalanan yg memikih selera penyuka “kopi diatas got”. Bbrp hari lalu di seblah terminal bus antar kota. Kami berjunpa sesaat. Lalu dia berbagi ttg sebuah judul buku yg segera terbit judulnya “SURAT KEPADA TERIMA KASIH”.
Anda tidak perlu penasaran. Tapi cukup dirasakan saja kekuatan judulnya.
Melihat jam menjelabg ashar. Saya bilang kepadanya tuk berpamitan balik. Demi melanjutkan putaran perjalanan selanjutnya. Satu kecupan sayang di keningnya. Menjadi cara kami melanjutkan cerita masing-masing.
Jaga diri. Makin menikmati proses belajar, banyak baca buku, tetap baik sama teman dan berbagi apa yg bisa brrmanfaat ya kak….. 
Selamat sore dunia!
Pantura berbau amis darah hewan qurban…

Goal Setting


​Salam kebaikan.. Selamat siang semuanya…. Itulah salam saling sinau hari ini bersama survivor. 

Sesi sembilan puluh menit mendedah materi goal setting tanpa definisi awalnya. Di akhir sesi menjawab kenapa dia penting? Untuk apa? Dengan prinsip apa saja dia bisa bekerja? Dan melalui langkah apa saja bisa diwujudkan.

Sebagai seniman pertemuan. Sejak sesi membangun kekuatan bersama. Memanfaatkan tarot jumbo. Saya ajak para pendamping prog survivor ini berbagi cerita. 

Tentang apa yang menarik saat ini? Tentang masa lalu membanggakan. Tentang masa sekarang yg menginspirasi. Dan tentang apa yg mau di ciptakan.

Sesi feedback perkenalan. Adalah kesempatan bagi seniman pertemuan untuk menggali dan belajar dari proses. Dengan alat bantu pertanyaan apakah ada tujuan yg di tetapkan dalam cerita tarot diri barusan? Juga mengkonfirmasi, apakah ada unsur2 dalam menetapkan tujuan sbgmna materi goal setting yg sdg dibahas?

“Ada. Contohnya adalah  rangkaian cerita yg kita lakukan barusan”, demikian bryan lelaki yg sdh jadi bapak ini merespon pertanyaaan. 

Masuk sesi membangun komitmen. Saya minta tiap orang menuliskan dua tujuan belajar pada siang yg terik di oke plato.
Baru lanjut komitmen (kontrak dan prinsip belajar) secara singkat. Bahwa sesi ini bisa berlangsung 90 menit dari yg disepakati.

Menggali potensi diri dan memiliki kesadaran karakter. Dengan pengantar apeeciative inquiry. Lalu perspektif ABT vs DBT (asset based thinking dan defisit based thinking). 

Secara cepat langsung praktek dengan simulatif bikin diagram T. Melalui rumus sederhana 5:1. Adalah salah satu cara mudah mengenalkan aaset diri. Sebelum melihat asset organisasi dan asset relasi. 

Menuliskan lima keberhasilan dengan lima sumber kekuatannya. Lalu saat selesai semua orang punya daftar list. Baru diminta menuliskan satu hal yg belum berhasil.

Kemudian perjelas konteksnya yg ga ada kaitannya dengan pekerjaan. Tapi lebih pribadi dan berbatas waktu 1-2 minggu. Hasilnya akan kuat sekali sampai pada mengenali perilaku selama waktu itu yang berkelimpahan.

Mas didit misalnya salah satu yg menyebut hal yg belum berhasil adalah berhenti (diet) makan jerohan. Tapi dari koleksi deposito assetnya ada daftar kekuatan komitmen dan menghargai pola hidup sehat. 

Di sesi penutup saya ajak melakukan feedback. Dengan menggunakan pendekatan prinsip theorinya. Inilah sesi akhir.  baru saya tampilkan rumusan theory goal setting yg dilahirkan melalui penelitian si dr edwin locke pd tahun 1960. Juga dikembangkan oleh orang lain.

Penekanan pada rumusan theori goal setting ada 5 prinsip dasar. Yakni kejelasan tujuan, komitmen, terukur kerangka waktu, melahirkan program yg jadi tindakan dan memiliki kompleksitas.

Kemudian bagaimana menyusun langkah apa saja yang bisa menghantarkan peristiwa goal setting bisa kejadian. Dasarnya adalah yakin dulu. Dan ini ga ada di theorinya. 😉 😉
“Apakah proses belajar 90 menit ini tadi terdapat lima prinsip goal setting?” tanya saya pada semuaorang. satu persatu saya cek kelima prinsip itu dan saya ajak falsh back sebentar di sesi mana ada kejelasan tujuan, perlu komitmen, berkerangka waktu, melahirkan kegiatan dan ada kompleksitas metode belajarnya.
Syukurlah. 

Saya senang belajar goal setting dengan menjadikan proses belajar ala cerah institute yg di kelola dg semangat juru kunci KAMAJO. bisa sampai pada praktek peristiwa goal setting sbg pengetahuan yg telah dipraktekkan menjadi pengalaman.

Disinilah tantangan belajar tanpa mengajari. Tapi menantang proses, memandu tahapan dan menciptakan alat babtu belajar.

Sehingga belajar tema or teori goal setting. Lalu proses penyampauannya sendiri adalah bentuk sederhana dan praktek mencapai goal setting.

Terimakasih PLATO FOUNDATION yang sudah memberi kepercayaan dan kesempatan saling  sinau. Semoga bermanfaat. 

Terimakasih Dita Amalia yang sudah ngajak kolaborasi.

Salam survivor kece maksimal… 

😀 😀 😀 😀

Ospek Inspiratif


begitulah saya menyebutnya. Untuk konser setengah hari kemarin (minggu, 4/9/2016) di trowulan. Ajang penyambutan mahasiswa baru di kampus STITNU ALHIKMAH Mojokerto.


Apa saja yang membuatnya layak jd ajang inspiratif..? Selain kemasan san desain acara. Juga energi dan semangat panitia serta para pesertanya.
Sedianya setelah saya bersama ki dulurd Zaini (ketua sekaligus pendiri komunitas Hong). Melakukan trips singkat di situs2 bersejarah percandian, kolam segaran dan museum trowulan. Akan melakukan pemetaan lahan yg mau di jadikan pusat permainan tradisional bernuansa bahari. 
Untuk itu kami masih mau memilih nama areanya. Apakah KAMPOENG MAIN MOJOPAHIT (KaMaJo). Atau cukup dengan sebutan HONG MOJOPAHIT “permainan tradisional nusantara”. 
Any wey. Ternyata setelag de keliling situs sejak jam 08.00-10.30 ternyata dominta tandem buat ngisi ospek mahasiswa baru.
Setelah diberi pengantar singkat oleh pak sinin (ketua STITNU ALHIKMAH). Lalu beliau menyilahkan Kang Zaini Alif buat mengambil sesi pertama. 
Persiapan dilakukan buat menggunakan alat bantu laptop dan proyektor. Ternyata ada gangguan kecil yg memerlukan penanganan khusus. Hingga ki dulurd menyilahkan saya untuk tampil duluan.
Wah … Tantangan menarik ini. Mengambil sesi pertama bersama seorang inapirator yg sdh mendunia dan mengumpulkan dokumen, menyebarkan, memainkan permainan tradisional. 
Setelah menawarkan pasword pertemuan yg bisa jadi kode kembali kw fokus. Saya coba mengajak memberi nilai seberapa penting acara ini buat semua warga pertemuan (mahasiswa baru).

Kompak. Angkanya mwndekati sempurna. Lalu saat mengajak memainkan otak kanan dengan kuis sederhana. Alhamdulillah hadiahnya aman…. Kekekekekkeeee
Lalu masuklah saya pada materi proses belajar adalah mencipta. Dengan memanfaatkan momen perjumpaan yg setelah saya tanya. “Apakah sudah saling mengenal?” 
Ternyata banyak yg tidak saling mengenal. Maka saya gunakan untuk mengajak saling berkenalan lebih dekat. Dengan alat bantu tarot dan empat pertanyaan (perasaan saat ini, masa lalu berkesan, sumber semangat masa kini dan masa depan yg mau diciptakan). 
Suasana kelas yang semula rapi dan duduk teratur tiba2 langsung meriah saatsaya minta menjadi lingkaran kecil berjumlah 8 orang. Dengan boleh memutar kursi duduknya. 
Ini momen riuh rendah suara kelas yang khas. Usai sesi berkenalan. Saya coba periksa dan mengajak belajar pada proses. 

Selanjutnya sesi ki dulurd yang juga lebih keren daripada saya. Langsunf mengenalkan perjalanan masa kecil. Masa remaja. Masa belajar dan bermain. Juga awal2 mendirikan HONG.
sesi mengenalkan gerakan khusus buat mengajak anak2 bisa fokus pada Wirasa, wiraga, wirama. Menjadikan semua krang antusias. Apalagi saat dapat naik level pada latihan gerak dan fokusnya.
Usai istirahat siang. Acara di lanjut. Lalu saya diminta oleh pak ulil buat mengajak clossing dan melakukan kembali refleksi proses belajar.
Dengan menegaskan ospek inapiratif dan tridharma perguruan tinggi. Saya ajak peserta berkomitmen untuk melakukan tridharma sejak hari pertama masuk kampus.
Bahwa proses ospek hari ini. Mesti di jadikan bentuk nyata tridharma. Tugas pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Nah penakanannya untuk hari ospek ini adalah dijadikan sebuah tulisan yang beecerita pada proses. sesuai dengan gaya penulisan, gaya bercerita dan pilihan kata setiap orang. Idenya pihak kampus akan menjadikan sekitar 10 tulisan yang menarik. Untuk diunggah di website resmi STITNU ALHIKMAH.
“Aapakah berani saya tantang menjadikan proses belajar hari ini menjadi bahan penelitian sederhana dan menjadi tulisan?” beberapa orang menjawab “beraniii….”
Lalu saya coba ulangi kalimat tantangan dan hasilnya bertambah lebih banyak. Tahap selanjutnya tentu saya serahkan saja pada yag maha kuasa dan yg bagian mengawal do kampus.
Saya bersyukur bisa menjadi bagian dr acara ini. Lama pernah menginginkan sejak ketemu ki dulurd Zaini Hong. Kapan ya bisa konser bareng? Eeeeh nga taunya bisa dapat duet tanpa janjian dan perencanaan. Asieeek dan hebooh benerlahhhh jadiny kelas ospeknya.
Laikny ospek itu memang bukan ajang membentak2, memplonco, apalagi ajang menciptakan jarak senior dan yunior. Kemasan acara yang seperti inilah mestinya yg diperbanyak.
Selamat bersiap mengamalkan tugas pengabdian masyarakat sejak masih jadi mahasiswa di kampus yaa teman2 semua.
Salam kebaikan…. 

Menangis


​Tidak Habis Cerita


Luruuh jiwa dan berlipat semangadtnya bapakmu nak klo sdh dengar kisahmu yg terbaru kakak Jihanreida Elridho 
Pelajaran geografi tentang apa daerah paciran bisa terjadi gempa masih menjadi pertanyaanmu yang butuh sinau buat menjawabnya.
Begitu juga dengan pertanyaan zejarah “kenapa pak soekarno diberhentikan jadi presiden dan kuq bisa digantikan soeharto?”. Lalu blm sempat jawab masih dilanjut “pak Moh Hatta itu kan wakil presiden, kenapa tidak menggantikan pak Karno?”
Lalu baru mau jawab. Eh masih di sergap dengam satu pertanyaan susulan. “Pak karno itu memenuhi kategori tiga godaan manusia di dunia nga Yah?”. 
“Lho godaan apa yg dimaksud?” jawab saya dengan tanya.
“Ya kmrn pak yai itu sampaikan tentang godaan manusia yg disebut Harta, Tahta, Wanita.”
“Ouw itu…. Begini nak. Pak karno itu seorang pejuang sejak muda. Selain bisa dibilang cakep dan ganteng. Sejak usia skitar belasan dia sudah jago berpidato diatas podium. Dia bisa menggantikan gurunya atau diminta tampil sama pembimbingnya yg bernama HOS Cokroaminoto”
“Lalu tentang harta. Sampai dia meninggal setelah jd tahanan kota dan diberhentikan sama MPRS yg diketuai pak Jenderal Abdul Haris Nasution. Sepertinya dia tdk banyak mewariskan surat tanah, kebun, mobil dan rumah bagus. Malah untuk beli buah di seorang penjual buah dia dibelikan si tukang kebun yg membantunya.”
“Sementara untuk yang ketiga. Tentang wanita. Memang istri pak karno bisa dibilang banyak. Meski pun itu resmi semua dan tidak ditutup2i”.
“Begini kak…. Jika nanti menyukai pelajaran sejarah dan politik. Kakak banyak baca buku dan nonton filem serta aneka sumber. Tentu agar meluas bisa sebanyak-banyaknya yg mesti dibaca. Selain bertambah wawasan, itu akan membuat kita terbuka buat memahami sejarah sebagai ilmu dan pengetahuan. Bukankah Alquran itu selain ayat perintah, larangan dan kalimat hukum (fiqih). Dia juga lebih dr separonya adalah sejarah?”
Diam-diam saya amati ekspresi si sulung. Yang pasang muka serius dan fokus. Lalu tiba2 nyeletuk. “aku nga seberapa suka pelajaran sejarah..” saya pun tersenyum simpul… 😀 😀 
“dulu kak… Mbah uti yg di malang bercerita masa mudanya. Jika pak karno datang ke sebuah daerah. Atau siaran radio sedang berpidato. Semua orang pengin menyimaknya”. Timpal spontan Bundanya saat kami berdialog.
“Lhooo mbah uti yg di Desa. Di malang bund?”  setengah ga percaya si sulung bertanya dg ekspresi penuh rasa penasaran.
Singkat saja bundanya menyahuti “iya mbah uti yang tiap hari masih ke sawah dulu itu”
“Ah tapi aku lebih suka pelajran matematika sekarang. Gurunya kalau ngajar bikin nyambung dan bisa nangkep” tiba2 mengalihkan topik si sulung.
“Lhoo.. Memangnya pelajaran itu jadi mudah dipahami karena mengajarnya apa karena semangat dan kesediaan ikhlas, siap menerima dan hati gembira yg diajari yaak?”. Saya coba menggodanya..
“Iyaa laaah… Jelas karena cara mengajarnya”. 
“Lhoo meskipun caranya bagus.. Kalau yg diajari sedang ga mood dan lagi sedih, lalu hatinya sdg kalut kan tetep ga bisa masuk pelajarannya?”. Masih saya coba lanjutkan penegasan.
“Tetap caranya yaah…. Kalau bikin seneng, ga ngantuk dan memudahkan itu tetap lebih cepat diterima”
“Ahh.. Okaay okaaay. Anak pembelajar. Yang penting kakak disini itu makin bisa belajar ikhlas, menerim, sederhana, tidak membeda-bedakan perlakuan pd guru, teman, pelajaran.

Jika hati terang, riang gembira dan perasaan kakak selalu asik dan positif itu akan samgat membantu.” saya coba tambahkan pesan mentalnya.
“Iyaa yaaah… Tapi kadang aku masih menangis. Khususnya saat berdoa usai sholat. Tidak lama sieh, tapi meneteskan air mata gitu”
“Bagus. Itu manusiawi dan wajar. Memang manusia yg tidak bisa menangislah sebenarnya yg paling lemah. Karena dia sdg melawat kodratnya. Bahwa dia terlahir dengan menangis saat jabang bayi”. Saat mengucapkan ini saya berusaha menahan getar dan rasa haru yg teramat dalaamm. (Terimakasih nak ini pelajaran tak terhingga buat bapakmu). 
Dengan wajah sumringah kami mengganti topik percakapan selanjutnya. 
Terimakasih yaa nak…. Makin belajar ikhkas dan baik dengan lingkunganmu. Menjadi hebatlah dengan caramu….
Selamat belajar,

21 Agustus 2016

13 Tahun


dear kakak Jihan yg membanggakan,

Semoga dalam lindungan dan berkah Yang Maha Kuasa Alloh Swt. Esok pagi kakak menyambut mentari pagi dengan hati dan jiwa yg terang.

Sebentar lagi pasti sudah diminta bersiap-siap buat bangun menuju ke mesjid yaaa…. Untuk bersiap Shubuhan dan tentunya mentartilkan ayat demi ayat dengan semangat yg berbeda..

17 Agustus 2016 tentunya menjadi hari yang spesial bagi bangsa Indonesia. Karena merayakan Hari Perjuangan Kemerdekaannya. 

Tapi buat bunda dan ayah serta adik alenta di rumah. Merasa ini lebih istimewa. Tiga belas tahun lalu, 17 Agustus 2003 pukul 08.45 menit jabang bayi tak bernama itu terlahir dengan selamat. Bbrp hari kemudian kedua orangtuanya setuju diberi nama sekaligus doa Jihan Reida ElRidho. 

Tangis pertamamu pecah dan betapa sukacita itu melengkapi suasana seisi rumah. Buat Bunda dan Ayah ini adalah anugrah sekaligus amanah dan tanggungjawab. 

Buat mbah kung dan mbah uti yg di rumah krian. Kamu adalah cucu pertamanya. Kamu adalah ponakan pertama Buat tante Yuli dan mba Ifa (mestinya tante) juga manggilnya. Tapi ya sudahlah panggilan bisa disepakati mana yang paling nyaman di hati.

Masa sekolah TK dan SD telah lewat. Lalu sekarang telah setahun tinggal di pondok pesantren dengan niat kuat dan semangat tinggi. Tentunya beragam tantangan dan ilmu pengetahuan, serta belajar bersikap dan berperilaku makin banyak yg di dapat. Begitu juga dengan pengalaman hidup.

Jaman memang akan terus berubah. Musim akan terus berganti. Tapi belajar menempa diri menjadi baik dan makin baik serta lebih baik. Adalah kewajiban manusia. 

Menjadi jiwa yang terang senantiasa bisa membedakan dan mempraktekkan kebajikan. Bersikap dan bertindak berbagi pada sesama. Bisa belajar dari tiap kelebihan sekaligus mengakui diri dan tiap orang tidak ada yg sempurna.

Maka jadikanlah itu satu hal dan lainnya yang saling melengkapi. Sebagaimana Batu karang yg selalu di uji debur ombak dan hempasan angin.

Menyimak perkembangan belajarmu, persahabatanmu di kelas sekolah dan kamar. Merasakan apa yg membuatmu senang dan gembira. Jadi teringat masa kecilmu jika ditanya “jihan ngabsekolah..?” lalu jawab celotehmu “emoooh hogeet ae, sambil pinggulnyabdi goyang-goyang”. Itu membuay kami tertawa riang….

Mengingat cita2mu dimasa kecil “nanti aku akan bikin sekolah dan perpustakaan sendiri bun. Namanya TK mentari” kami yakini itu sebagai doa dan tujuan hidup mulia.

Mendapat cerita terbaru tentang apa yang makin baik dan jd minat terbaikmu. Adalah momen yang selalu menarik untuk diperbincangkan saat berjumpa sambil menikmati makan nasi bungkus bersama. 😀 😀 😀 😀 

Sekarang di hari tanggal lahirmu…. Mari kita bersyukur sekaligus berdoa. Dan inilah cara kita menikmati hidup dan merayakan kebahagiaan sebagai keluarga yang saling menjaga… 

“Ya Alloh. Panjangkanlah umur kami, limpahkanlah kesehatan, mudahkanlah jalan rezekiMu. Jadikanlah kami kuat belajar selalu berbagi kebaikan. Bimbinglah kami untuk menetapi iman dan keyakinan kami kepada Kuasamu.muliakanlah jalan hidup kami. Berkahilah setiap usaha kami belajar ilmu dan pengetahuan. Jauhkanlah kami dari marabahaya dan kedengkian. Duhai dzat yang maha sempurna, terangilah hati dan jiwa kami dengan selalu bisa bersyukur atas rahmat dan karuniamu…

Jadikanlah tiap ketidaktahuan kami sebagai cara untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuanMu. Lindungilah kami dan terimakasih atas semua limpahan kejayaan yang membawa manfaat bagi kehidupan…. 
Selamat bertambah usia yaa kakak jihan… Makin Hebaat dalam kebaikan selalu!

(17 Agt 2003 – 17 Agt 2013)

Stadion Pembelajar


​Kenapa manusia perlu belajar?
Hormat saya buat para pendidik yang selalu tidak percaya pada satu sistem dan menciptakan alternatifnya. Dengan makna sebagai tugas sejarah melakukan pencerahan. Lalu mengembangkan pola, metode, pedoman, silabus dan kerangka aksi pendidikan. Yang semuanya diarahkan untuk menjadikan dunia lebih baik dan lebih kece. 


Para pengelola sekolah, kampus, sanggar, perguruan, yang bisa keluar dr jebakan pabrik belajar. Yang bisa melampaui berpola industri dan menjadi komoditas. Tentu saja tidak banyak para pelayan kehidupan yg mengabdikan diri dan hidupnya pd tugas saling belajar. 
Bukan pada sebentar, setengah, seharinya. Bukan pada harus belajar. Bukan pada menjafi tugad siapa yg harus melayani dan melakukan. Apakah negara, organisasi, keluarga, guru, manajemen sekolah. 
Tapi dibutuhkan lebih dari ratusan juta pribadi dan kelompok yg bersedia menjawab kenapa belajar itu penting buat manusia? Lalu belajar dengan cara apa dan untuk siapa yang mudah murah berkualitas? 
Menjadi senang saja dan menyukai proses belajar maupun suasana belajar memang tidak cukup. Meski pun saat ini membuat suasana dan proses belajar menjadi menyenangkan jadi tantangan tersendiri buat para pendidik. 
Bahwa bagaimana para pembelajar menjadi makin menyukai peristiwa dan tujuan belajar adalah pintu masuk penting.
Ibarat sebuah perjalanan memasuki sebuah stadion. Memang tidak akan sama konteksnya saat menjadi penonton, pelatih, pemain maupun penjual makanan serta petugas penjaga loket. 
Bahwa peran dan porsi mendidik yang sama2 berperan. Akan membutuhkan kesadaran sadar posisi. Kenapa sadar posisi ini penting? Kalau meminjam diagnosa malcolm gladwel di dalam “what the dog say”. Sebuah kisah dibalik sukses para pembelajar yg menggetarkan dunia. 
Senantiasa mereka itu memiliki sense kecerdasan “sadar posisi”. Dan ini merupakan sebuah bentuk kecerdasan yg tidak mudah proses memahamkan dan membuat mengerti peserta didik.
Kisah itu. Bukankah inilah kecerdesan emosional. Dimana kecerdesan mengolah dan menempatkan diri. Seni mengambil keputusan dan bersikap dalam berinteraksi. Itu akan memerlukan energy yg besar. Bahwa mental fan kemampuan imaji tiap pribadi memang tak akan sama. 
O. Pernah dengar kan seorang guru di negeri seberang mengatakan “kami tidak kuwatir pada kecerdasan dan kemampuan belajar anak2 di negeri kami tentang ilmu hitung, mengingat dan menganalisis. Tapi kami kuatir pd satu hal yg mana kecerdassn empati generasi kami adalah tantangan jaman kini”
Nah. Kalau sudsh begini. Lalu masihkan urusannya harus di pilah2. Mendidik, belajar, mengajari dan mengembangkan menjadi tugas siapa? Bukankah semua hal saling berhubungan. Maka kritis sekaligus apresiatif pada apa yg sudah baik dr sebuah sistem. Sambil terus menerus menjaga dan melahirkan inovasinya bukanlah perbuatan dosa.
Silahkan anda mau berkontribusi pada bagian mana. Apakah memilih menjadi penjaga ide. Pengembang metode, pelaku pembelajaran asik dan kreatif. Serta silahkan mau jadi pemilik pabrik sekolah dan industri pendidikan.
Yang jelas saya saluut pada para pengabdi. Pelayan sekaligus pembaharu dunia pembelajaran yg selalu yakin dan percaya. Bahwa dubia menyediakan alternatif untuk setiap kebaikan.
Selamat menebar inspirasi.
Salam dunia cerah 

Lompatan Eddy Rajawali


Mencintai Mimpi itu Memperjuangkannya!

Mengikuti perlombaan. Sebagaimana hidup ini. Tidak semuanya adalah tentang kenapa harus juara dan memenanginya. Tapi caramu bagaimana memperjuangkannya adalah pelajaran hidup yang teramat penting (eddie eagle eddward).
Kalimat penutup seorang atlet sky jumper yang meluncur di ketinggian 40-90 meter. Dg laju kecepatan 60km/jam dan membuatnya tersungkur. Tapi selalu berhasil bangkit karena memiliki rasa cinta pada dunia atlet yang bertanding di olimpiade.
Meski sedari kecil terkena gangguan pada kaki kirinya. Lalu bertahun-tahun menjalani terapy. Tapi tidak menyurutkannya untuk punya impian menjadi atlet olimpiade. 
Eddie kecil. Anak seorang tukang bangunan dan diasuh ibu yang luar biasa. Terobsesi menjadi atlet besar meski dengan kacamata lebar minus yg menyertainya hingga dewasa.
*eddie kamu bukan atlet! Dan kamu tidak akan menjadi atlet* kalimat keras bapaknya tidak menyurutkan eddie kecil dan eddie remaja meneruskan impiannya. 
Salah satu visi hidupnya eddie yang menarik tergambar dalam dialog bersama ibu bapaknya. Jika menjadi atlet lompatan ski itu penting buatmu, tolong sebutkan salah satu atlet ski melompat bersama papan ski yang kamu ketahui?? “Aku, eddie edward. Adalah salah satu atlet itu”, dengan mimik serius dan penuh keyakinan dia menjawabnya. 
Jawaban eddie ini mirip kalimat James Brown si pelopor musik Funk yg bisa bergoyang-goyang dg lincah. Ketika ditanya oleh salah satu kenalan barunya tth ini aliran musik apa? Dengan enteng tp penuh keyakinan di jawab “ini musik james, james brown”. Yang akan di kenang dan jd warisanku dalam dunia musik. 
Ketika memutuskan belajar ke pusat pelatihan sky jumper di jerman dan dia berpamitan meninggalkan inggris sebagai negaranya. Kalimat dialog bapak anak ini layak disimak “apa yang membuatmu begitu yakin kamu bisa menjadi altlet olimpiade?” sergah bapaknya di halte pemberangkatan.
“Karena saya punya impian. Sedangkan bapak pernah bercerita jika masa kecilnya tidak punya impian”. Jawab eddie. “Siapa bilang bapak ga punya impian?”. Mencoba bertahan si bapak. “Jika memang bapak bisa mengingatnya, sebutkan satu saja apa impian bapak?”. “Yaa jadi pelapur (tukang cat) inilah impian bapak”. Tidak mau berdebat lebih panjang, eddie memilih diam.
Tidak langsung mus perjalanan eddie bisa jd kontestan olimpiade. Bahkan berhasil memecahkan rekor negaranya dlm keikutsertaan. Tapi di bully, di remehkan, di rendahkan dan selalu jadi sasaran yang layak dikerjain menurut sesama tim atlit adalah makanan sehari-hari eddie.
Beruntung dia memiliki ibu yang bisa mengenali kekuatan terbaiknya. Dengan panggilan kecil hingga dewasa sebagai “young man”. Selalu bisa menghadirkan energy ketika eddie sedang rapuh.
Dalam perkembanganx. Berjumpa dengan petra si pemilik bar yang kaya referensi dunia sky jumper. Juga menghangarkan perjumpAn dengan seorang mentor yg pada awalnya menolak melatih. Akhirnya luluh juga untuk diminta eddie melatih. Seorang pembersih lapangan yg pemabuk dan tdk ada yh tahu jika dia adalah mantan atlet yg mundur dr peredaran karena suatu ketidakdisplinan. 
Satu kalimat pearly yang diperankan Jack Hughman ttg cabang olahraga sky jumping ini adalah dia bukan hanya teknik. Tapi ini adalah seni meluncur, terbang dan mendarat. Pertanyaannya sebesar apa rasa cintamu padanya akan menentukan bagaimana kamu mengenali kunci dasarnya.
Melompat itu dasarnya apa? “Take of” jawab eddie pada si pelatih dalam ujian makna dasar dunia olahraga penuh resiko. Konsep analog menyalurkan hasrat dan bercinta dalam proses meluncur, terbang dan mendarat akhirnya berhasil di imajinasikan dengan baik oleh eddie. 
Film drama mendidik yang diangkat dr kisah nyata seorang anak muda yang terlambat menjadi atlet. Dihambat oleh elit dunia asosiasi olahraga di negaranya dg alasan klasik, pendanaan dan ketakutan pada kekalahan. Tidak berlaku buat eddie. 
Dia berhasil menunjukkan bagaimana memperjuangkan rasa cintanya. Dengan imajinasi masa kecil, kekuatan passion (gairah) dan compassion (bela rasa pd dunia sky) saat usia remaja.
Di tambah satu lagi NYALI. disini urusan mental yang membuat dia berhasil mendapatkan sisi manusia pejuang yang bermakna pada dunianya. 
Mau nonton filmnya?? Silah lgsg cekidot dan googling saja kata kunci sang tokoh utama. Bagus jika selanjutnya di jadikan bahan ngobrol ttg apa saja yg bisa di petik sebagai pembelajarannya. Semoga bermanfaat. 
Salam kebaikan,

Bendungan, 6 Agustus 2016

Singkong Punel Sebulan Panen


Tadinya pengin sekedar nyeruput jahe panas buat teraphy tenggorokan gatal. Eh berjumpa dg teman yg dulu masa mudanya pernah sama2 jd guru ngaji. Juga menyukai berorganisasi.

Lalu berkembanglah obrolan sekarang sibuk apa dan sedang mengembangkan apa. Eh salah satu ceritanya membuat saya pengin berkunjung ke kebun dan ladangnya. Nanti lah seusai lebaran.

image

Ada yg pernah dengar nga varietas tanaman singkong (pohong) sejak ditanam dlm waktu sebulan bisa dipanen?? Hanya butuh sebulan saja di memang dan tdk bagus kalau terlalu lama.

Hasil tiap batang singkong yg telahbberdaun lebat i i bisa menghasilkan sedikitnya sekilo setengah sampai dua kilogram. Lalu batangnya itu masih bisa di pakai sampai tiga tahun saja.

Sekali panen di lahan enam ribu meter bisa kirim satu kontainer. Demikian ust anjiek bercerita tentang ladang dan kebun pondok pesantrennya.

Nah harga bibitnya berupa potongan batang sepanjang 40-50cm itu perkubik 125rb. Maka teman saya menannam 6000meter itu butuh 6-7 kubik katanya.

Begitu panen. Si penyuplai bibit dari awal cukup di telpun dan siap ngangkut satu kontainer panen singkong. Yang harga per 1kg di hargai Rp3000. Tentu saja dlm keadaan bersih dan getahnya sdh kering.

Pabriknya ada di salah satu kota wilayah mentaraman. Katanya singkongnya sangat punel. Diolah lagi sama pembelinya jd tepung tapioka. Teman saya yg guru ngaji dan pengasuh pondok pesantren. Menganggap ini sudah sangat membantu buat menghidupi pondoknya.

O ya…. Dia juga cerita jika pupuk penyuburnya menggunakan limbah tetes tebu dan pupuk kandang saja. Secara matematis total biaya nanam, pemeliharaaan dan hasilnya lebih detail nanti saya akan lanjut ke lokasi kebunnya pondok.

Hanya penasaran saja ini tadi. Jenis singkong apa yaaa yg bisa dipanen dalam sebulan. Dan memang tidak bisa ditunggu terlalu lama. Karena walau dibiarkan lama pun isinya juga tdk bakal lebih banyak dan membesar (katanya).

Nah… Kalau sudah tiga tahun batangnya mesti pakai baru buat menanam jika mau jaga kualitas. Senang jika ada yg mau berbagi.

O ya… Bonusnya selain batang bibiy yang belebih. Karena lahan dia terbatas. Maka petik daun mudanya buat sayur dan kulupan (krawu, urap2) bisa di petik setiap hari.

Ada kawan yg tertarik….. Saya sih pengin nyoba rasa singkong dan daunnya jika sdh jd urap2…. 😉

Salam satoe seroepoet….

Buku Dunia

Buku Dunia


salam satoe seroepoet…. pernah dengar nga ada buku paling banyak di cetak di dunia selain kitab suci? buku fiksi apa non fiksi? menurutmu mungkin nga buku pidato itu bisa di cetak lebih besar dari buku novel non fiksi seperti Lord of the ring  dan harry potter..?? konon dua novel itu selain Davinci Code adalah buku paling laris yaa….. eheemmmm

zaman berganti musim, musim berganti cuaca. dan cuaca tak menggantikan waktu. manusia belajar dengan kode, sandi, gambar-gambar hingga menjadi huruf-huruf dan angka. mulailah pendokumentasian dilakukan.

dari monumen, prasasti, dinding goa dan aneka produk pengetahuan. hingga manusia mengenal tulisan dan berhasil menciptakan kertas, peradaban manusia mengalami puncaknya. Tulisan merupakan pembeda antara zaman prasejarah dengan zaman sejarah. Kini kita hidup pada zaman modern, ketika berbagai tulisan telah tertulis rapi di dalam buku-buku.

berbagai tema dan topik selalu diproduksi sepanjang tahun oleh berbagai penerbit di berbagai belahan dunia. Segala pemikiran dan budaya manusia tersimpan di dalam buku-buku tersebut, seperti kotak yang menyimpan emas berlian. Buku-buku itu ibarat jembatan antara orang-orang terdahulu dengan generasi yang hidup jauh setelah mereka.

nah sekedar berbagi sahabat. dari hasil jejalan ke berbagai sumber ada dua buku yang mencatatkan rekor penjualan terlaris. salahsatu buku yang benar2 melejitkan tokoh dan penulisnya. seperti buku Harry potter karya JK Rowling.

JK Rowling sangat sukses dengan novel Harry Poter -nya. Semua serinya sukses di pasaran, kesuksesan novel Harry Potter menular dalam bentuk layar lebar. Novel Harry Potter telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 67 bahasa di seluruh dunia, dan menjadi best seller dengan 400 juta eksemplar telah terjual di seluruh dunia. Kesuseksesan Harry Potter mengubah kehidupan penulisnya JK Rowling secara dramatis dan menjadi salah satu wanita terkaya di dunia. yang kekayaannya mencapai 440 juta dollar, dengan 11 digit dari kekayaan ratu inggris.

tapi benarkah itu yang tertinggi penjualannya dan paling laris, sabar dulu. karena yang melejit diatas 200 juta copy buku adalah :

2. A Tale of Two Cities

book-cover-637941699

wallpapers.fansshare.com

A Tale of Two Cities (1859) terjual sebanyak 200 juta salinan di seluruh dunia. Novel Realisme yang bersetting di London dan Paris sebelum dan selama Revolusi Perancis ini dikarang oleh Charles Dickens. Novel ini menggambarkan keadaan buruk petani Perancis dalam tahun-tahun sebelum revolusi, kebrutalan yang ditunjukkan kaum revolusi terhadap aristokrat pada awal revolusi, dan paralel dengan kehidupan sosial di London pada periode yang sama. Novel ini berkisar pada kehidupan tokoh-tokoh protagonis Charles Darnay dan Sydney Carton.

hebaaat yaaa bisa 200 juta copy?! belum ada tandingannya kah? eiittts, tunggu dulu. ternyata masih ada satu buku yang mengalahkan buku lord of the rings. juga harry potter dan novel karya Sir Charles Dickens.  untuk ukuran buku terlaris di dunia ini ada buku dari Asia yang justru tercopy dan terdistribusikan sampai 830juta copy lhoo. buku apakah itu …?

 

1. Quotations from Chairman Mao Tse-Tung – Mao Tse-Tung (1996)

Quotations from Chairman Mao Tse-Tung

Buku ini terdiri dari sebuah antologi kutipan diambil dari tulisan-tulisan dan pidato Mao Tse-Tung (Mao Zedong). Buku ini kerap disebut “Buku Merah” karena warna covernya dan sering diletakkan di dalam saku atas jaketnya sang Ketua Mao yang disebut oleh warga RRC sebagai The Heores Of People. Buku ini sangat fenomenal karena telah terjual sebanyak 830 juta eksemplar di seluruh dunia dan menjadi buku yang paling banyak dibaca. Buku ini diterjemahkan dalam semua bahasa, memiliki penyebaran yang sangat besar di seluruh dunia seperti di negara-negara Barat, di dunia ketiga dan di Eropa, karena di Eropa Timur rezim komunis adalah gerakan yang harus dicegah. justru buku ini di cetak untuk di ketahui dan di pelajari.

nah ….. sudah tahu kan dua buku paling laris di dunia dan dibaca oleh ummat manusia..?  tentunya ini bukan Kitab Suci, jadi hindari untuk membandingkan dengan kitab suci agama yang ada di dunia yang paling banyak di gandakan.

kira-kira bakal sampai kapan yaa di jaman digital ini buku akan mengalami masa senjanya? atau justru memang buku akan memiliki fungsi tak tergantikan. karena memang berbeda membaca buku dengan mencolek touch screen dengan ujung jari. ;d ;d

jika menurutmu ada buku lain yang lebih dari silahkan dehhh di cari dan berselancar jika ada yang lebih dari buku ini. silahkan dishare. jadi kita bisa saling sinau… hehee

selamat melanjutkan belajar,

 

Memaknai Kura-kura


Kura-kura yang sering digambarkan sebagai makhluk yang lambat namun bijaksana terkadang merupakan antitesis dari dunia yang sekarang bergerak demikian cepat. Untuk hari ini, ada baiknya kita bercermin pada kura-kura yang bergerak lambat namun hidupnya sarat dengan makna.

TEENAGE-MUTANT-NINJA-TURTLES

Dalam dunia mitologi dan filosofi, kura-kura dianggap sebagai hewan yang bijak serta penyabar, bukan licik seperti kancil, sok berkuasa seperti macan, dan pemangsa layaknya elang. Inilah sisi yang membuat saya menyukai hewan dua dunia ini. Dan kalau direnungkan lebih lanjut, banyak hal dari diri kura-kura yang bisa diambil hikmahnya sebagai pelajaran hidup manusia. setidaknya ada delapan hal menarik yang bisa di jadikan rujukan manusia perlu belajar apa dari kura-kura :

1. Alon-alon asal kelakon atau biar lambat asal selamat. Ini bisa diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan, terutama dalam berkendara. Ingat peribahasa “It’s better to lose one minute in your life than to lose your life in one minute.” Orang ingin cepat meskipun terkadang hasil yang dicapai jauh dari harapan. Ada baiknya kita mengerem sedikit dan menilik semua usaha kita agar tujuan kita tercapai dengan baik dan bukan tercapai dengan asal-asalan.

2. Perisai tempurung yang kuat. Kura-kura mempunyai tempurung yang kuat yang digunakan sebagai perlindungan dari bahaya. Semua orang juga ingin punya tempurung seperti itu. Saat dunia seakan-akan tidak berpihak ke diri kita, kita bisa menyembunyikan diri dalam tempurung kita untuk sementara supaya kita bisa menarik nafas, bersembunyi dan menyusun strategi lagi. Tempurung kita bisa berupa rumah, keluarga, lagu, cerita atau sekedar kenangan indah di masa lalu.

3. Fokus pada sedikit tujuan. Kura-kura tahu, bahwa dengan gerakannya yang lambat, dia tidak mampu untuk mengerjakan banyak hal. Jadi dia fokus kepada hal-hal yang ingin dia kerjakan dan kemudian dia memberikan perhatian penuh pada tujuannya itu. Manusia modern dengan segala yang serba instan, ingin banyak hal dengan cepat dan segera. Pada akhirnya, dia kehilangan fokus apa yang sebenarnya ingin dia kerjakan dan malah mengerjakan hal-hal yang tidak dia inginkan.

4. Kesabaran adalah kelebihan utama seekor kura-kura. Ada cerita tentang seekor kura-kura yang berjalan pelan di atas salju musim dingin. Monyet datang menghampiri dan bertanya mau ke mana kura-kura tersebut. Dijawab bahwa si kura-kura mau berenang di tepian danau. Monyet menertawakannya karena danau sekarang sedang beku total dan si kura-kura tidak mungkin berenang. Kura-kura cuma menjawab, “Pada saat aku sampai ke sana, danaunya sudah mencair.”

5. Lihat, dengar dan rasakan prosesnya. Dengan gerakannya yang lambat, kura-kura melihat banyak hal dalam perjalanan mencapai tujuannya. Dia melihat bagaimana petugas parkir menyeka wajahnya yang kepanasan, pedagang asongan berlari meloncat ke arah bus untuk menawarkan dagangannya, dan berbagai aspek kehidupan lain yang mungkin tidak kita sadari karena kita hanya fokus pada tujuan yang telah kita tetapkan sebelumnya.

6. Temukan kecepatan pribadimu sendiri dan jangan menjadi minder karenanya. Kura-kura menyadari bahwa dia mempunyai kecepatannya sendiri. Kecepatan yang menjadi miliknya sendiri dan tidak terpengaruh oleh kecepatan dunia di sekitarnya. Dia tidak berupaya untuk menjadi lebih cepat dan berganti nama menjadi kelinci. Dia bergerak sewajarnya, dan tidak merasa kesal jika ada yang bergerak lebih cepat darinya, karena kura-kura sudah menemukan kecepatan pribadinya sendiri.

7. Tidak disentuh bukan berarti tidak disayangi. Kura-kura adalah hewan berdarah dingin (cold blooded), artinya mereka selalu menyesuaikan diri dengan temperatur di sekelilingnya, termasuk suhu tubuh manusia yang menyentuhnya. Jadi coba bayangkan, jika mereka yang sedang asyik-asyikan berada di dalam air dengan temperatur 20-25 0C lalu harus merasakan suhu 36-37 0C. Dikembalikan ke air lalu dipegang lagi. Apa nggak panas dingin tuh jadinya? Jadi biarkanlah mereka berada di habitatnya dan hidup tenang. Mereka akan lebih senang jika tidak sering dibelai.

8. Rata-rata berumur panjang karena hidupnya selo. Kura-kura itu bukan binatang penuntut. Yang harus melihat dunia yang begitu luas. Ketika sudah menjadi binatang peliharaan, mereka paham bahwa definisi dunia akan menjadi lebih sempit dan itulah kehidupan yang akan dijalani. Ketika mereka dikeluarkan dari kotaknya, mereka tidak akan langsung berpikir untuk pergi sejauh-jauhnya agar tidak lagi masuk ke kotak itu. Hidup itu selo, jalani saja. Semua kehidupan sudah digariskan, bukankah begitu?

Kura-kura yang lambat mungkin tidak cocok dengan dunia yang bergerak cepat sekarang ini. Namun, kura-kura adalah guru yang baik, guru yang menghargai setiap waktu yang dia punya dan menghargai kesempatan yang ada sepanjang waktu yang singkat tersebut.

*)dari berbagai sumbe

Mbah Mo

Mbah Mo


Di Kira Gampang Jadi Mbah Mo?

Baru liat simbolnya saja sudah gampang genut dan heboh. Lalu main tuduh sana sini dengan ancam sweeping serta main sita buku bacaan. Ah…. Memalukan!!

Kalau kekuatan gagasan ditanamkan pada keyakinan itu semudah memproduksi aksesories. Maka tidak perlu lah itu sekolah, kursus, try out, pelatihan dan aneka cara meningkatkan pengetahuan di kerjakan.

Gagasan internasionalisme sebagai landasan gerak dan berpikirnya gerakan sosial ekonomi politik di dunia. Memang tidak ada yg baru.

Sebagaiana sebuah kata mutiara yng pernah disanpaikan syaidinna Ali RA. “selama dibawah matahari dia tidak lagi baru”.

Khilafah gagasan internasionalisme. Majapahit dan nusantara pd jamannya juga gagasan internasional. Komunisme gg hadir sebagai antitesa kapitalisme juga hadir sebagai gagasan internasional.

Islam, kristen, budha, hindu dan semua ajaran agama keyakinan samawi juga berkeyakinan sebagai gagasan peradaban dunia (internasional).

Pendidikan kaderisasi militansi;
Belajarlah sampai ke negeri china (hadits nabi saw). Saat itu dikatakan tentu bukan tanpa landasan logis dan pemahanan sejarah yang utuh. Apalagi seperti nabi.

Kerjasama lintas parpol di Inonesia dg partai komunis china sejak bbrp tahun lalu. Menarik di simak sebagai seiring sejalan perkembangan negeri china hari ini yang berhasil membuat lompatan jauh ke kedepan sesuai visi PKC di era awalnya.

Memfokuskan pada program pendidikan dan kaderisasi. Kemudian program pemerintah saat menutup diri dari dunia internasional dg ketat di 20tahun pertamanya (1949 – 1969). Fokusnya pada bidang pendidikan. Revolusi kebudayaan, sistem pendidikan, manajemen sekokah, kesejahteraan guru, krakter kurikulumnya dll.

cangkul tani

Si Tani penggembala sapi;
Pada sekitar awal tahun 2000 saat bekerja di isu tata kelola hutan, pertanian, mata air, dll. Saya bertemu dg banyak pelaku sejarah.

Sebut saja lelaki keriput kulitnya yang masih tangguh mencangkul di sawah ini namanya mbah mo. Saya bersyukur pernah berkenalan dan belajar dari baagimana dia memaknai hidup.

Saya waktu itu di minta lari sama smua keluarga saya. Tapi saya tidak melakukannya. Karena saya tidak merasa bersalah melakukan apa2.

“Hampir bertahun2 saya tinggal di desa pacet dan saya serinf pergi ke daerah claket dan trawas. Disitu dulu banyak petani miskin dan tanah2nya dikusai perusahaan perkebunan.”

Nah itu skitar 1956 klo tidak salah. Lalu sampai skitar tahun 1965 itulah saya memang bergabung di organisasi bernama Pemuda Rakyat. Untuk bergabung ke organisasi ini melalui tahap pendidikan khusus. Lalu praktek pengalaman atas ilmu yang du dapat di pendidikannya.

Lalu Organisasi ini menugaskan saya masuk ke daerah claket dan trawas. Dengan menyamar sebagai penggembala dan pencari rumput saya berhasil mengenal bbrp warga disana.

Dulu di celaket itu ada perkebunan besar (mungkin yg skr di pecah2 jd villa dan area kebun perhutani itu).

Saya bangun organisasi dengan rekrut pemuda. Lalu kami lakukan reklaiming saat isu land reform. Hampir dua lokasi petaninya berhasil dapat lahan garapan.

Tapi sampai peristiwa meletus di tahun 1965 itu saya blm pernah ikut pendidikan jadi PKI. Apalagi di resmikan sebagai angggota dan menjadi kader PKI. Sampau saya berpikir dan sempat bertanya pada pengurus PKI tingkat kecamatan. Kenapa sieh susah sekali jadi anggota resmi dan kader PKI? Begitu mbah mo bercerita…

lalu saya pun menyela dan bertanya menimpali “iyaa mbah yaaa kenapa kuq tidak mudah??” padahal kan skr partai itu sampai membagi2 amplop, beras, baju dan uang tuk menjangkau pemilihnya?

Disitulah nak saya juga blm dapat jawabannya sampai skr. Lalu kenapa saya yang hanya pemuda kampung yg belajar berorganisasi, belajar menanam bersama, mengelola lahan garapan bersama dan mengembangkan diri bersama di skitar tahun 1960an itu kuq jadi salah yaaa??

“Mbah mo…. Paling kurang banyak pemuda yg panjenengan rekrut dan latih. Juga kurang luas tahap membangun organisasinya. Sehingga kenapa jenengan tidak pernah dapat KTA apalagi ditetapkan kader PKI.” itu sergah saya sambil sot tahu… Heheee…

Tapi kenapa mbah mo sampai ikut di penhara dan tanpa pengadilan bersama ratusan dan ribuan yg lain yaaa di kab mojokerto….???

Dari cerita ini. Setidaknya saya belajar memahami sejarah masy dan perjalanannya di desa lereng gunung welirang ini.

Bahwa kesadaran berorganisasi dan igin mewujudkan cita2 pwmbukaan UUD 1945 di skitar tahun 1950an itu sdh sedemikian maju. Berorganisasi sejak muda, menemani sahabat lintas kampungnya yg punya masalah agraria juga kesulitan ekonomi dengan caranya. Mengajaknya belajar dan berorganisasi. Menjadi jiwa dan semangatnya .

Lalu semua seolah menjadi sedemikian sulit dan menakutkan dg trauma mendalam ketika reformasi di awal2 pun itu tetap menakutkan buat yang pernah jadi korban di PKIkan. bahwa organisasi tani, pemuda di kampung paska 1965-1998 itu kemudian semua menjadi tumpul dan jinak. karena injakan sedpatu lars popor bedil aparat yang di persenjatai.

diskusi dikit, sudah di gerebek. kumpul2 bicangkan kenyataan hidup. beso knamanya di daftar, lalu di panggil dan tidak kembali. atau jika kembali maka bagian tubuhnya ada yang cacat permanen. lalu inikah yang akan kalian banggakan sebagai pengagum dan pelaksanaan dila2 dalam Pembukaan UUD 1945 alenea yang terakhir? dan inikah adagium “sik penak jamanku toohhh?”. bodoh dan menjadi goblok di negeri ini memang tidak murah tapi bisa gratisan seperti yang sedang di pertontonkan sekarang.

aneka peraturan dan undang-undang. di baca di perdebatkan saat merumuskan, tapi tyidak pernah di laksanakan. atau jika di laksanakan maka di selewengkan dan di pelintir dengan sesuka hati pembuat tafsirnya. palagi jika tafsirnya penguasa. mau kembalai ke jaman serba apa pun kebenaran itu versi penguasa. mau nulis dan nerbitkan buku harus dapat restu dan ijin penguasa? semua serba di lihat sebagai ancaman. mau sampai kapan dengan penu hrasa takut dan ancaman seperti itu???

Mbah mo… terimakasih sudah membagi makna hidup. dan kenapa manusia sebagai makhluk sosial penting bersolidaritas dan berorganisasi. sebab orang miskin itu selain punya kekuatan menahan rasa lapar, senjatanya yang paling besar adalah solidaritasnya.

seiring usiamu yang makin menua….. Semoga tenang dan damai disana. Terimakasih sudah berbagi cerita pada si penunggang kuda besi yang belajar pada petani pinggir hutan waktu itu….. #tabik

Salam satoe seroepoet…

Mbak Yu Marsinah


#AADM23th – ada apa dengan marsinah
(8 MEI 1993 – 8 MEI 2016)

Hari ini 23 tahun yang lalu. Usai mba marsinah kirim surat protes situasi buruh di perlakukan dan meminta kenaikan gaji limaratus rupiah di tempat kerjanya.

Di usia yg menginjak 24tahun (1969-1993). Dia memilih berdiri dipihak yang jelas untuk dibela dan diperjuangkan. Dengan pengetahuan dan pengalaman seadanya.

Tapi keberaniannya bersikap dibtengah rejim kapitalistik militeristik. Disitu ada keteladanan seorang perempuan bersuara dengan sangat keraas bahkan saat sudah dikuburkan.

image

Lalu apa tanggapan yang dia dapatkan?? Di balas dengan di culik, dihajar, diinterogasi, disiksa, dibunuh dan dibuang. Bbrp hari kemudian jenazahnya ditemukan dekat hutan skitat daerah nganjuk (8 mei 1993).

Dari hasil otopsinya. Banyak tahap penyiksaan yang begitu menggambarkan tindakan terlatih melakukan kekejaman dengan metode penyiksaan. Bahkan di skitar alat vital kemaluannya remuk redam akibat pukulan benda tumpul. Belum luka lebam dan patah di kepala dan  sekujur tubuh yang lain juga akibat  setruman listrik.

Masih ingat kah institusi garis depan yang melakukannya untuk si majikan itu siapa?? Usai di tangkap dengan penyergapan. Lalu dibawa ke markas satuan kodim di kab sidoarjo. Lalu siapa yg akhirnya diadili atas kekejian itu. Garis komandonya siapa yang sdh bertanggungjawab??

Ah disaat aksi mayday blm dikenal apalagi populer pada jaman itu. Mbak Yu marsinah yang hanya tamatan sebuah sekolah SMA Muhammadiyah di Nganjuk telah mempraktekkan berpikir merdeka. Serta melampaui rasa takutnya.

Ya…. mata hati dan jiwanya begitu besar. Energi ketidaksetujuanx dan berjuang ikhlas di jalannya. Telah menjadikannya martir perjuangan kelas pekerja.

Benar bahwa banyak kasus penghisapan dan penindasan pada saat itu kepada kelas pekerja. Tapi kenapa kasus marsinah yang paling mengemuka. Selain ketepatan mengelola data dan analisisnya. Juga bentuk kekejaman dan kebiadabannya yang melawan nurasi manusia normal.

Tentu saja adalah ketulusan dan kebersihan suara jiwa mbK yu marsinah. Yang tanpa embel2 ingin populer, ingin dianggap sebagai pemimpin dan pejuang. Ingin dapat pernghargaan apalagi ingin dapat kekuasaan.
image

Apa yang dilakukan adalah apa yang benar2 sedang di hadapinya. Tidak untuk gagah2an dan untuk eksistensi.

Terimakasih penebar inspirasi dan pencerah jaman…. Semangat dan api juangmu masih terus menyala. Nama dan spiritmu menerangi dunia.

Semoga menjadi berkah dan di terangilah jalanmu di kekekalan alam kehidupan selanjutnya…

Tabik buat para pejuang kehidupan!

#AADM – ada apa dengan Marsinah

Periksa Keadaan


*POTRET PEMBANGUNAN*
oleh. WS RENDRA

Matahari terbit pagi ini
mencium bau kencing orok di kaki langit,
melihat kali coklat menjalar ke lautan,
dan mendengar dengung lebah di dalam hutan.

Lalu kini ia dua penggalah tingginya.
Dan ia menjadi saksi kita berkumpul di sini memeriksa keadaan.

*Kita bertanya* :
Kenapa maksud baik tidak selalu berguna.
Kenapa maksud baik dan maksud baik bisa berlaga.
Orang berkata ” Kami ada maksud baik “
Dan kita bertanya : ” *Maksud baik untuk siapa ?*”

Ya ! Ada yang jaya, ada yang terhina
Ada yang bersenjata, ada yang terluka.
Ada yang duduk, ada yang diduduki.
Ada yang berlimpah, ada yang terkuras.
Dan kita di sini bertanya :
“ *Maksud baik saudara untuk siapa?*
*Saudara berdiri di pihak yang mana?*”

Kenapa maksud baik dilakukan
tetapi makin banyak petani yang kehilangan tanahnya.
Tanah-tanah di gunung telah dimiliki orang-orang kota.
Perkebunan yang luas
hanya menguntungkan segolongan kecil saja.
Alat-alat kemajuan yang diimpor
tidak cocok untuk petani yang sempit tanahnya.

Tentu kita bertanya : “ *Lantas maksud baik saudara untuk siapa?* ”

Sekarang matahari, semakin tinggi.
Lalu akan bertahta juga di atas puncak kepala.
Dan di dalam udara yang panas kita juga bertanya :
*Kita ini dididik untuk memihak yang mana?*
Ilmu-ilmu yang diajarkan di sini
akan menjadi alat pembebasan,
ataukah alat penindasan?

Sebentar lagi matahari akan tenggelam.
Malam akan tiba. Cicak-cicak berbunyi di tembok.
Dan rembulan akan berlayar.
Tetapi pertanyaan kita tidak akan mereda.
Akan hidup di dalam bermimpi.
Akan tumbuh di kebon belakang.

Dan esok hari matahari akan terbit kembali.
Sementara hari baru menjelma.
Pertanyaan-pertanyaan kita menjadi hutan.
Atau masuk ke sungai menjadi ombak di samodra.

Di bawah matahari ini kita bertanya :
Ada yang menangis, ada yang mendera.
Ada yang habis, ada yang mengikis.
*Dan maksud baik kita berdiri di pihak yang mana!*

Jakarta 1 Desember 1977
Potret Pembangunan dalam Puisi

Tetap periksa keadaan maksud baik toean dan poean untuk siapa??

Barisan suara jiwa ini ini di tulis sekitar 39th lalu. Saat saya masih orok berumur sekitar 100hari.. Menariknya sekarang (2016) justru semakin relevan di saat2 ini …..

Di saat kita sedang menyaksikan dan menempatkan pertanyaan “maksud baik toean dan poean untuk siapa??” menjadi begitu telanjang bahkan vulgar dipertontonkan.

Kasus reklamasi, rayuan pulau palsu, samin vs semen di gunung kendeng, penghancuran mata air di kota batu, pembangunan dam-dam besar, juga pengerukan tambang2 serta perampasan tanah2 rakyat di kota dan dikawasan adat.

Semuanyaaaa…… Untuk siapa??

Selamat pagi sahabat,

Sslam periksa keadaan