Seni Mengorganisir Massa Versi Vibrant
Datang di tawang alun, disambut mendung gelap. Sudah sempat janjian sama „embot“ kawane Dab Rosdi Bwi dari komunitas Segotempong yang mau ngundang pelatihan BETran di Banyuwangi 9-11 Feb 2007.
Baru saja turun, tunggu bentar. Air dah tumpah ruah di terminal. Berteduh di bawah payung „jumbo“ tempat penarik retribusi terminal, lumayan lama.
Masuk warung maunya „nakam“. E, ga taunya masakan umurnya ga tau dah berapa lama dan salah masak kali ya, bilang rawon yang kaluar masakan ga tahu apa namanya. Asing dan bikin hilang selera, krodit deh!
Sms datang dari panitia PKL PMII Cab Jember, bahwa peserta dah nunggu. Tetapi dah ga sabar, embot menawarkan untuk memboceng terobos hujan. Energy posotof dari perkenalan pertama, berkorban demi orang yang baru ditemuinya. Jas hujan disuruh aku yang pakai, malah dia tidak pakai jas hujan.
Selanjutnya kami tempuh perjalanan dengan menikamti derasnya hujan, transit embot ngambil ATMnya di BNI kemudian beli bensin bentar. Satu jam perjalanan sampai deh di Pondok pesantren Nurul Qornain Sukowono Jember.
Sesi naggung, jam 4 kami sampai. Peserta dah pada kabur ke kamar dan ga tau kemana? Kesepakatan mulai pk. 19.30 ba’da isya’.
Mulai. Kubuka dengan perkenalan sebutkan nama, ga’ vibrant. Tetapi langsung setelah itu kujelasin orientasi norma belajar yang memanusikan manusia, peserta langsung kuajak bikin juga skala apakah pelatihan ini penting? Beragam antara yang jawab di bawah 5 dan diatas 5. ya lanjut lah… Kekuatan Menyanyi ”sunny” si bunga lestari yang syahdu itu, dinyanyikan dengan jaim2 gitu sama peserta.
Baru setelah itu. Kugunakan kekuatan visual, muter film tentang otak ”humand mind” GET Smart, mencuplik saat ”AHA – Ide original” bisa terjadi pada setia orang kalau dia Rilexs, hasilnya emompa mereka antusias. Segera ciptakan pengertian CO menurut mereka, mengenal realitas menurut warga belajar pula.
Pagi 3 Februari 2007,
Pukul 10.00 baru mulai, molor 2 jam. Padahal aku dah siap sejak 07.30…. yach mahasiswa yang katanya pergerakan ini ga tahu napa, gerakan belajar saja baru mulai pk.10.00…???
Pk. 14.00 selesai, dengan energy yang berbeda kuminta memberikan input ”feedback” proses semalam dan hari ini. Hasilnya memuaskan. Ini adalah materi yang paling menarik dan baru dikenal metodenya buat mereka.
Besoknya (2 hari kemudian) tanggal 5 Februari 2007, ku terima SMS dari salah seorang peserta pelatihan ini yang katanya mau main ke Rumah Pucang ”learning hub” kami di WALHI Jatim. Ternyata peserta yang mewakili PMII Surabaya dan Kab Sumenep Madura. Mereka cerita yang tidak mungkin kulupakan.
Bahwa setelah aku mengakhiri sesi pelatihan kemarin masih ada satu sesi naasumber yang menyampaikan materi GeoPol-GeoEkonomi dan GeoStrategi; menurut dua orang ini caranya sangat biasa alias konvensional. Nyerocos-ngomong dan khotbah, belum 30 mnit peserta bahasa non verbalnya dah pada nolak. Untung si narasumber tanggap.
Dia segera menyanya lepada peserta; Apakah materi ini tidak menarik? Jawab peserta kompak : TIDAK……! Montan dengan rendah hati si narasumber mengakiri pemaparannya dan meninggalkan panggung. Weleh3x, kasihan ya……
Kata teman PMII Surabaya dan Sumenep ini; “memang ini anti klimaks dari materi sampeyan yang membuat peserta jadi bergairah, padahal materi sampeyan di hari ke 4 dan terakhir di proses pelatihan ini. “kami ga bisa bayangkan jira materi sampeyan di taruh di PErtama atau di hari pertama pokoknya”. Apa ya jadinya perlakuan kami lepada narasumber2 lain yang setelah sampeyan? Bisa2 habis bergairah dan narasumber2 lain mengalami nasib yang sama dengan yang estela sampeyan di proses hari terakhir ini.
Vibrant memang ajaib dan timbulkan keanehan reaksi pada banyak orang yang kujumpai di setiap pelatihan. Imajinasi dan emosi “meresonansi” gelombang spirit orang menciptakan pengetahuan relajar saat relajar. Maskin berenergy dech rasanya….
Vibrant….
Vibrant….. kutak bosan mendendangkanmu…….